Liputan6.com, Jakarta - Allah SWT menciptakan manusia dan hidup di muka bumi untuk beribadah kepada-Nya. Ibadah atau melakukan amalan tertentu dalam Islam tidak selalu yang berhubungan dengan Rabb-nya (hablumminallah), tapi juga ibadah sosial yang mengarah pada hubungan sesama manusia (hablumminannas).
Manusia adalah makhluk sosial sehingga ia tidak bisa hidup sendiri tanpa orang lain. Manusia membutuhkan orang lain. Hal itulah mengapa Allah SWT menciptakan manusia dengan berbeda-beda latar belakangnya, sebagaimana dalam firman-Nya surah Al-Hujurat ayat 13.
“Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti.”
Advertisement
Baca Juga
Terkait hablumminannas, ada beberapa contoh amalan saleh yang berhubungan sesama manusia. Imam Al-Ghazali menyebutkan beberapa contohnya, yaitu saling membantu dengan tetangga, memberi makan anak yatim, dan mengasihi orang miskin.
Amalan lain yang termasuk hablumminannas adalah menjaga tali silaturahmi. Imam besar Madinah, Syaikh Sulaiman Ar-Ruhaily mengungkapkan bahwa silaturahmi merupakan amalan yang paling cepat dibalasnya oleh Allah SWT meski orang yang melakukannya sering maksiat. Simak penjelasan Syaikh Sulaiman Ar-Ruhaily di halaman berikutnya.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Hadis Nabi soal Silaturahmi Amalan yang Paling Cepat Dibalas Allah
Saat menjelaskan silaturahmi sebagai amalan saleh yang luar biasa manfaatnya, Syaikh Sulaiman Ar-Ruhaily mengutip satu hadis riwayat Ibnu Hibban nomor 440. Hadis ini dinyatakan hasan oleh Al-Albani.
“Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, ‘Sesungguhnya amalan yang paling cepat diberikan balasan adalah menyambung silaturahmi. Bahkan, jika ada keluarga yang mereka masih banyak berbuat dosa, hartanya tetap bisa berkembang, keturunanya juga tetap semakin banyak saat mereka masih menyambung tali silaturahmi, dan tidak ada satupun keluarga yang gemar menyambung tali silaturahmi lalu mereka jatuh miskin.” [HR Ibnu Hibban no. 440, dinyatakan hasan oleh Al-Albani]
Syaikh Sulaiman menjelaskan, hadis tersebut menekankan bahwa silaturahmi merupakan amalan yang paling cepat diberikan balasannya oleh Allah SWT. Balasan ini akan diterima oleh yang sering silaturahmi saat di dunia.
“Pelajaran hadis ini adalah apabila ada keluarga yang gemar menyambung tali silaturahmi meskipun mereka masih bermaksiat, meskipun mereka masih memiliki utang kredit, tetap kebaikannya akan berkembang, anak keturunan mereka juga akan bertambah, karena mereka gemar menyambung silaturahmi,” jelasnya dikutip dari YouTube ShahihFiqih, Jumat (21/2/2025).
“Dan tidak ada satupun keluarga yang gemar menyambung silaturahmi lalu mereka jatuh miskin. Pelajarannya adalah menyambung tali silaturahmi dapat mengusir kefakiran dan kemiskinan. Apabila dalam keluarga terdapat silaturahmi, kefakiran pun akan pamit keluar dari pintu,” sambungnya menegaskan.
Advertisement
10 Keutamaan Orang yang Menjaga Silaturahmi
Mengutip NU Online, Syekh Sulaiman Al-Bujairimi dalam kitab Hasyiyatul Bujairimi alal Khatib menyebutkan sepuluh keutamaan bagi orang yang menjaga silaturahmi. Apa saja?
- Ridha Allah. Pasalnya, silaturahim adalah perintah-Nya.
- Membuat bahagia kerabat atau idkhalus surur.
- Membuat bahagia malaikat karena malaikat senang pada silaturahim.
- Melahirkan memori atau ingatan positif dari orang beriman terhadap mereka yang menjaga silaturahmi.
- Membuat hati dan pikiran Iblis susah karena mereka menghendaki semangat persaudaraan manusia pecah.
- Menambah berkah umur.
- Menambah keberkahan rezeki.
- Membuat bahagia ayah dan kakek yang sudah wafat karena mereka senang kalau keturunannya menjaga hubungan kekerabatan.
- Menambah muruah.
- Menambah pahala setelah mereka yang menjaga silaturahmi wafat karena karena kerabat-kerabat akan menyebut kebaikannya semasa hidup.
Wallahu a’lam.
