Liputan6.com, Jakarta - Banyak orang memiliki kebiasaan tidur setelah sholat Subuh. Kebiasaan ini dilakukan dengan alasan mengantuk atau ingin melanjutkan tidur yang terpotong.
Tidur setelah sholat Subuh memang umum terjadi, terutama bagi mereka yang merasa kurang istirahat di malam hari. Namun, ada pandangan dalam Islam yang memberikan peringatan terkait kebiasaan ini.
Advertisement
Dalam ceramah yang disampaikan oleh penceramah kharismatik KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya, tidur setelah Subuh bukan termasuk perbuatan haram, tetapi dihukumi makruh.
Advertisement
Penjelasan ini dirangkum dari tayangan video di kanal YouTube @simpledakwah752, di mana Buya Yahya menjelaskan dampak tidur setelah Subuh terhadap keberkahan rezeki seseorang.
Menurutnya, meskipun tidak ada larangan yang bersifat tegas, tidur setelah Subuh bisa menyebabkan seseorang kehilangan banyak keberkahan, terutama dalam hal rezeki.
Islam mengajarkan pentingnya memanfaatkan waktu pagi dengan baik. Salah satu waktu yang penuh keberkahan adalah antara Subuh hingga matahari terbit.
Baca Juga
Â
Â
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Rezeki Melimpah Bagi yang Menghidupkan Waktu Ini
Dalam berbagai riwayat, disebutkan bahwa orang yang menghidupkan waktu antara Subuh dan matahari terbit akan mendapatkan rezeki yang lebih luas.
"Barang siapa yang menghidupkan antara waktu sholat Subuh sampai terbit matahari, maka Allah akan berikan rezeki, baik dalam bentuk materi seperti uang, maupun rezeki dalam bentuk lainnya," jelasnya.
Dalam Islam, rezeki tidak hanya sebatas harta, tetapi juga kesehatan, ilmu, keberkahan waktu, serta ketenangan hidup. Semua itu bisa didapatkan oleh mereka yang memanfaatkan waktu pagi dengan baik.
Sebaliknya, jika seseorang lebih memilih tidur setelah Subuh, maka ada kemungkinan rezekinya menjadi sempit. Bukan berarti rezekinya hilang sepenuhnya, tetapi keberkahannya bisa berkurang.
Ada banyak amalan yang dianjurkan dilakukan setelah Subuh, seperti berdzikir, membaca Al-Qur’an, atau memulai aktivitas pekerjaan lebih awal.
Sejarah mencatat bahwa Rasulullah dan para sahabat tidak menjadikan waktu pagi sebagai waktu untuk tidur, melainkan untuk beraktivitas dan mencari keberkahan.
Advertisement
Ini Hubungannya dengan Dunia Bisnis
Dalam dunia usaha, banyak orang yang sukses memanfaatkan waktu pagi untuk bekerja lebih awal. Bahkan, ada pepatah yang menyebutkan bahwa rezeki lebih mudah datang bagi mereka yang bangun pagi.
Buya Yahya menegaskan bahwa tidak ada dalil yang secara langsung mengharamkan tidur setelah Subuh. Namun, jika kebiasaan tersebut membuat seseorang kehilangan keberkahan, maka sebaiknya dihindari.
Banyak ulama menekankan pentingnya mengisi waktu pagi dengan ibadah dan aktivitas yang bermanfaat. Hal ini karena waktu pagi adalah waktu yang penuh dengan energi dan kesegaran.
Jika memang harus tidur setelah Subuh karena kebutuhan tertentu, seperti kurang tidur di malam hari akibat bekerja atau ibadah, maka itu tidak menjadi masalah.
Namun, jika kebiasaan tidur setelah Subuh dilakukan tanpa alasan yang kuat dan menyebabkan seseorang kehilangan produktivitas, maka sebaiknya ditinggalkan.
Islam mengajarkan keseimbangan dalam kehidupan. Istirahat tetap penting, tetapi mengatur waktu dengan baik juga menjadi bagian dari manajemen hidup yang diajarkan dalam Islam.
Dengan memahami makna keberkahan waktu pagi, umat Islam diharapkan dapat lebih memaksimalkan waktu setelah Subuh untuk hal-hal yang bermanfaat.
Meninggalkan kebiasaan tidur setelah Subuh mungkin tidak mudah, tetapi dengan niat yang kuat dan kesadaran akan manfaatnya, perubahan bisa dilakukan secara bertahap.
Dengan memanfaatkan waktu pagi secara optimal, seseorang bisa merasakan perubahan dalam hidupnya, baik dari segi spiritual, ekonomi, maupun kesehatan.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
