Beragam Sholat Malam
Ibadah di waktu malam adalah ibadah paling tepat, untuk membangun kekuatan mental manusia. Kerena itulah, sejak dulu para orang saleh memiliki kebiasaan bermunajat dengan Allah SWT di malam hari. Salah satu ibadah yang paling dilakukan oleh umat muslim ketika malam hari adalah sholat malam.
Ada perbedaan antara shalat malam dan sholat tahajud. Sholat malam adalah sholat sunnah yang dilakukan pada waktu malam, terhitung sejak selesainya shalat Isya sampai terbit fajar, baik dilakukan sesudah tidur maupun sebelum tidur.
Contoh sholat malam adalah sholat tarawih, sholat witir, sholat hajat, sholat sunnah muthlaq (sholat sunnah yangg tidak punya sebab dan tidak terikat dengan waktu) yang dilakukan pada waktu malam. Dan seperti sholat sunnah rawatib (qabliyah-ba’diyah), yang tidak dilakukan pada waktunya kemudian di-qodho pada waktu malam.
Sholat sunnah yang dilakukan sesudah tidur dengan jumlah rakaat yang tidak terbatas. Beberapa macam sholat sunnah seperti tersebut di atas dengan sendirinya, menjadi sholat tahajud apabila dilakukan setelah tidur. Sholat tahajud lebih khusus daripada shalat malam. Sholat tahajud pasti sholat malam, tapi sholat malam belum tentu sholat tahajud.
Ini semua menunjukkan, sholat tahajud dan sholat malam adalah sholat yang sangat istimewa dalam Islam.
Nabi Muhammad SAW bersabda :
“Sholat yang paling afdhal setelah shalat wajib adalah sholat malam” (HR. Muslim).
Allah SWT juga perintahkan Nabi Muhammad SAW untuk melaksanakan tahajud, sebagai tambahan kewajiban untuk beliau :
“Pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji” (QS. al-Isra: 79).
Tata Cara Sholat Malam
Tata cara sholat malam ada beragam, sehingga seorang muslim boleh melakukan cara yang mana saja. Ada beberapa tata cara sholat malam yang dilansir carasholat.com, yaitu :
1. Waktu Sholat Malam
Tata cara sholat malam yang pertama adalah waktu sholat malam. Waktu sholat malam adalah antara setelah Isya sampai subuh. Sholat malam (qiyamul-lail) boleh dikerjakan di awal malam, pertengahan malam, atau akhir malam. Ini semua pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW.
Sahabat Anas bin Malik, yang pernah menjadi pembantu Nabi Muhammad SAW menceritakan,
“Setiap kami bangun agar ingin melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat malam, pasti kami bisa melihat beliau shalat.” (HR. Bukhari 1141 dan an-Nasai 1627).
Artinya:
"Kami bisa menjumpai shalat malam yang dilakukan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, terkadang di awal malam, di pertengahan malam, dan terkadang di akhir malam," .
2. Apakah harus tidur terlebih dahulu?
Tata cara sholat malam yang kedua adalah dalam Ensiklopedi fiqh dinyatakan, qiyam-lail lebih umum dari pada tahajud. Karena qiyam lail mencakup semua kegiatan ibadah di malam hari. Baik berupa sholat, membaca Alquran, belajar mengkaji ilmu agama atau zikir.
Sementara tahajud hanya khusus untuk ibadah berupa sholat. Sementara ibadah lainnya selain sholat, tidak disebut tahajud. Karena itulah, sebagian ulama berpendapat untuk bisa disebut tahajud, harus tidur dulu. Sebagaimana keterangan ar-Rafi’i – salah satu ulama Syafii – dalam kitab as-Syarhul Kabir.
Jika sholat itu dikerjakan sebelum tidur, tidak disebut tahajud, meskipun terhitung sebagai qiyamul-lail. Meskipun ulama lainnya mengatakan, bahwa ini bukan syarat. Artinya, orang bisa langsung melakukan tahajud, sekalipun dia belum tidur.
3. Jumlah rakaat
Tata cara sholat malam yang ketiga adalah jumlah rakaat. Jumlah rakaat sholat malam seperti yang dilakukan Nabi Muhammad SAW bukanlah pembatasan. Seseorang boleh melakukan shalat malam kurang dari 11 rakaat, sebagaimana dia juga boleh mengerjakannya lebih dari 11 rakaat.
Hanya saja ulama berbeda pendapat, mana yang lebih afdol, mengerjakan sholat malam dengan jumlah rakaat sedikit namun bacaannya panjang, ataukah mengerjakan sholat dengan jumlah rakaat banyak, namun bacaannya pendek.
Secara umum sholat dikerjakan 2 rakaat salam, 2 rakaat salam. Kemudian di penghujungnya ditutup dengan witir 1 rakaat. Karena itu, shalat malam sekaligus witirnya dikerjakan dengan jumlah rakaat ganjil. Bisa 3 rakaat, 5 rakaat, 7 rakaat, 9 rakaat atau 11 rakaat. Juga bisa lebih dari itu, dengan bilangan ganjil.
- Tata cara shalat malam untuk 11 rakaat. Dikerjakan 2 rakaat – 2 rakaat kemudian witir 1 rakaat di penghujungnya
- Tata cara shalat malam untuk 9 rakaat. Dikerjakan 8 rakaat sekaligus, kemudian duduk tasyahud awal dan langsung berdiri ke rakaat ke-9, da duduk tasyahud akhir lalu salam
- Tata cara shalat malam untuk 7 rakaat. Dikerjakan 7 rakaat sekaligus tanpa tasyahud awal, dan hanya duduk tasyahud akhir.
- Tata cara shalat malam untuk 5 rakaat. Dikerjakan 5 rakaat sekaligus dan hanya duduk di tasyahud akhir
- Tata cara shalat malam untuk 3 rakaat. Dikerjakan dengan cara yang tidak mirip dengan sholat magrib. Bisa dengan 3 rakaat sekaligus, atau 2 rakaat salam, kemudian sholat lagi 1 rakaat.
Berita Terbaru
Ciri-Ciri Trapesium: Karakteristik Unik Bangun Datar Segiempat
Cegah Tumbang di Akhir Tahun, Ini Tips agar Jauh dari Flu dan ISPA
Terungkap! Ini Dia Rute Penerbangan Tersibuk di Dunia
Warga Rempang Diserang, Begini Penjelasan Kapolres Barelang
Jadi Tuan Rumah ABBWI-ABBI 2024, Bupati Ipuk: Momentum Promosi Banyuwangi
Pulang Main Bilyard, Pria di Tangerang Kota Dikeroyok Kelompok Pemotor
Nikita Willy Lahirkan Anak Kedua Lewat Metode Water Birth di Amerika, Ibunda Ungkap Alasannya
Mohamed Salah Dekati Kontrak Baru, 2 Pilar Liverpool Lain Masih Belum Jelas
Hasil BRI Liga 1 Barito Putera vs Persib Bandung: Jaga Rekor Tak Terkalahkan, Pangeran Biru Dekati Persebaya Surabaya
Ciri-Ciri Digigit Tungau: Kenali Tanda dan Gejalanya
PT IMIP Genjot Pemakaian Pembangkit Listrik EBT untuk Industri Nikel pada 2025
VIDEO: DPR Soroti Lambannya Penanganan Kasus Penganiayaan Karyawan oleh Anak Pemilik Toko Roti