Liputan6.com, Jakarta - Setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan. Namun, Allah selalu membuka pintu taubat bagi siapa saja yang ingin kembali ke jalan yang benar. Taubat yang diterima oleh Allah akan membawa perubahan nyata dalam diri seseorang.
Banyak orang bertanya-tanya, bagaimana ciri-ciri taubat diterima? Apakah cukup dengan istighfar atau harus diiringi dengan perubahan perilaku? Hal ini penting dipahami agar taubat yang dilakukan tidak sekadar ucapan tanpa makna.
Advertisement
Ulama muda Muhammadiyah Ustadz Adi Hidayat atau UAH menjelaskan tentang tanda-tanda seseorang yang taubatnya diterima oleh Allah. Menurutnya, taubat yang benar akan membuat seseorang dijaga dari kesalahan yang sama dan digantikan dengan perbuatan yang lebih baik.
Advertisement
"Ketika seseorang benar-benar bertobat, maka Allah akan menutup kesalahannya dan menjaganya dari hal-hal yang salah. Sebagai gantinya, Allah akan menggantinya dengan perbuatan yang sholeh," ujar Ustadz Adi Hidayat.
Penjelasan ini dikutip dari sebuah ceramah yang ditayangkan di kanal YouTube @Adi Hidayat Official.
Dalam ceramahnya, UAH mengutip firman Allah dalam Surah Az-Zumar ayat 53 yang menjadi pegangan bagi orang-orang yang ingin bertaubat.
قُلْ يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِۗ اِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًاۗ اِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
qul yâ ‘ibâdiyalladzîna asrafû ‘alâ anfusihim lâ taqnathû mir raḫmatillâh, innallâha yaghfirudz-dzunûba jamî‘â, innahû huwal-ghafûrur-raḫîm
"Katakanlah (Nabi Muhammad), 'Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas (dengan menzalimi) dirinya sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'" (QS. Az-Zumar: 53)
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Begini Ciri Utamanya
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa ayat ini adalah bukti kasih sayang Allah yang luar biasa. Allah tidak pernah menutup pintu taubat bagi hamba-Nya, betapapun besarnya dosa yang telah dilakukan.
"Ya Muhammad, katakan, viralkan kepada semua hamba-Ku yang berlumuran maksiat, jangan pernah putus asa dari rahmat Allah," jelasnya.
Ciri utama seseorang yang taubatnya diterima adalah ketika ia benar-benar dijauhkan dari dosa yang pernah ia lakukan. Allah akan menjaga matanya, tangannya, dan seluruh inderanya dari hal-hal yang buruk.
"Misalnya, dulu matanya sering melihat hal-hal yang tidak baik, video-video yang haram, tapi setelah taubat, matanya sudah tidak suka lagi melihat yang salah. Justru yang ia lihat adalah hal-hal yang baik, seperti Al-Qur'an," ujarnya.
Begitu pula dengan pendengarannya. Jika sebelumnya telinganya senang mendengar musik yang tidak bermanfaat atau perkataan yang sia-sia, maka setelah bertaubat, hatinya akan merasa tidak nyaman jika mendengar hal-hal yang salah.
"Tanda taubat diterima, seseorang akan merasa tidak nyaman jika diarahkan pada perbuatan yang pernah ia lakukan sebelumnya. Bahkan mendengarnya saja sudah tidak suka," jelasnya.
Perubahan yang terjadi bukan hanya sekadar kebiasaan, tetapi benar-benar menjadi bagian dari dirinya. Ini merupakan tanda bahwa Allah telah menerima taubatnya dan menggantikan keburukan dengan kebaikan.
Selain itu, orang yang taubatnya diterima akan semakin rajin melakukan amal sholeh. Sholatnya lebih khusyuk, tilawahnya lebih rutin, dan ibadah lainnya semakin meningkat.
Advertisement
Pasti Lebih Dekat dengan Allah SWT
"Seseorang yang diterima taubatnya pasti akan lebih dekat dengan Allah. Ia semakin rajin sholat, lebih sering membaca Al-Qur'an, dan semakin menjaga diri dari hal-hal yang haram," tambahnya.
Allah tidak hanya mengampuni dosa-dosa yang lalu, tetapi juga menggantinya dengan kebaikan yang berlipat ganda. Ini merupakan bentuk rahmat Allah yang begitu luas bagi hamba-Nya.
Oleh karena itu, siapa saja yang ingin taubatnya diterima harus menunjukkan perubahan nyata dalam kehidupannya. Tidak cukup hanya berucap istighfar, tetapi juga harus diiringi dengan perbuatan yang lebih baik.
Jika seseorang merasa sulit untuk meninggalkan kebiasaan buruk, maka salah satu caranya adalah dengan menggantinya dengan kebiasaan yang lebih baik. Misalnya, jika sebelumnya suka menonton hal yang tidak baik, maka gantilah dengan mendengarkan ceramah atau membaca Al-Qur'an.
"Jangan hanya meninggalkan dosa, tetapi ganti dengan amal sholeh. Jika tidak, godaan untuk kembali kepada kebiasaan buruk akan semakin kuat," pesannya.
Setiap manusia pasti pernah berbuat salah, tetapi yang membedakan adalah bagaimana ia menyikapi kesalahan tersebut. Jika ia segera bertaubat dan berusaha memperbaiki diri, maka Allah akan membimbingnya ke jalan yang lebih baik.
Allah Maha Pengampun dan selalu menerima taubat hamba-Nya yang bersungguh-sungguh. Namun, jangan menunda taubat karena kita tidak tahu kapan ajal akan menjemput.
"Dosa sebesar apa pun akan diampuni jika seseorang benar-benar bertobat. Jangan tunda taubat, karena ajal tidak menunggu," pungkasnya.
Semoga kita semua termasuk dalam golongan orang-orang yang taubatnya diterima dan senantiasa dijaga dalam kebaikan oleh Allah SWT.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
