DPRD Jateng Desak Pemprov Pantau Langsung Bahan Pokok Menjelang Puasa

Imam Teguh Purnomo menginginkan Pemprov Jateng bisa turun secara langsung ke pasar untuk memantau harga bahan pokok menjelang bulan puasa.

oleh Tito Isna Utama diperbarui 31 Mar 2022, 05:59 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2022, 05:59 WIB
Foto Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah, Imam Teguh Purnomo
Imam Teguh Purnomo saat ditemui di ruang Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah, (Foto : Titoisnau)

Liputan6.com, Semarang - Menyusul naiknya harga beberapa bahan pokok menjelang bulan Ramadhan, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah mendesak Pemerintah Provinsi Jateng untuk pantau secara langsung beberapa bahan pokok. Hal itu disampaikan Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah, Imam Teguh Purnomo saat ditemui di ruang Komisi B, Rabu (30/3/2022)

Imam Teguh Purnomo menginginkan Pemprov Jateng bisa turun secara langsung ke pasar untuk memantau harga bahan pokok menjelang bulan puasa. "Untuk kaitan Ramadhan kami berharap, kepada pemerintah Provinsi Jawa Tengah, untuk turun ke bawah terutama ke pasar," kata Imam.

Anggota Fraksi Partai Golkar tersebut menilai, kesedian bahan pokok menjelang puasa ini sangat dibutuhkan masyaarakat. Sehingga sangat penting pihak pemprov bisa mengecek secara langsung.

Dia pun menyampaikan bahwa saat ini, beberapa bahan pokok sudah mengalami kenaikan meskipun belum memasuki bulan Ramadhan. Ia pun meminta kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memerintahkan dinas terkait untuk bisa mengecek harga bahan pokok saat ini.

"Seperti gula, beras, minyak goreng juga. Apa yang menyebabkan naik itu harus segera ditangani, jangan sampai dibiarkan saja. Karena ini berkaitan dengan hajat hidup orang banyak apalagi melihat situasi masih pandemi, perekonomian belum pulih dengan benar, pendapatan masyarakat belum pulih benar," imbuh Imam.

 

 

DPRD Siap Turun Langsung ke Pasar

Dia pun berharap Pemprov Jateng bisa melakukan operasi pasar guna mengantisipasi lonjakan harga bahan pokok menjelang bulan Ramadhan. "Untuk melakukan operasi pasar untuk harga-harga yang naik ini bisa ditekan ataupun distabilkan. Apa yang kurang, pemerintah bisa memasok harus bisa berkoordinasi kalau semisal gula terus beras harus koordinasi dengan bulog untuk bisa menstabilkan harga itu," jelasnya.

Harapan tersebut bukan tanpa alasan. Ia menilai apa yang saat ini sudah dilakukan oleh Pemprov Jateng kurang maksimal, ataupun bisa disebut tidak efektif. "Kalau saya melihatnya seperti ini, sudah dilakukan tapi perannya itu untuk mencapai maksimalnya belum. Karena belum dicari sumbernya semisal distributornya," jelas Imam.

Bila Pemprov Jateng belum bisa secara maksimal mencari penyebab kenaikan harga, Imam mengatakan DPRD juga akan turun langsung ke pasar-pasar mematau harga bahan pokok.

"Kami dari dewan juga memantau, bahkan kalau harga-harga tidak bisa stabil kita akan turun ke pasar-pasar untuk mengecek penyebab harga tidak bisa stabil," pungkasnya.

Sementara, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah, Arif Sambodo mengatakan untuk saat ini, bahan pokok di Jawa Tengah masih dianggap relatif terkendali. Misalnya gula pasir, sekarang harganya kisaran Rp14-15 ribu.

"Secara umum untuk bahan pokok, itu di Jateng relatif terkendali. Secara umum beras, gula naik sedikit, tetapi itu memang sudah dari Kementerian (Perdagangan) agak tidak sesuai dengan harga acuan tidak masalah. Karena memang gilingnya baru bulan Mei tapi sudah ada gula impor yang masuk begitu, untuk sementara menunggu," kata Arif.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya