Kisah Rasulullah Didatangi Jin Ifrit, Ini Doa yang Diajarkan Malaikat Jibril Agar Terhindar Gangguan Setan

Liputan6.com, Semarang - Film Pengabdi Setan 2 ini merupakan kelanjutan dari film pertamanya dengan judul yang sama, Pengabdi Setan yang rilis pada 2017. Film ini merupakan produksi Rapi Films dengan sutradaranya Joko Anwar. Film horor Indonesia ini akan dibintangi oleh Tara Basro, Endy Arfian, hingga Bront Palarae.

Film ini menceritakan tentang satu satu keluarga yang mengalami kesulitan ekonomi dan memiliki ibu yang terus-menerus mengidap penyakit hingga akhirnya meninggal dunia.

Ternyata, setelah kematian sang ibu, ada banyak teror dan teka-teki yang harus diselidiki oleh anak-anaknya. Setelah diusut, ternyata Ibu mereka masih memiliki ikatan perjanjian dengan setan.

Dalam sekuel film kedua ini akan menguak keterlibatan sang ibu dalam sekte penyembah setan. Hal itu terjadi lantaran keluarga Rini (Tara Basro) terus menerus mendapatkan teror dari sekte penyembah setan meskipun sudah berusaha untuk pindah rumah. Tak hanya bagi mereka, teror yang dialami keluarga ini juga memakan banyak korban jiwa.

Membaca sedikit sinopsis dari film tersebut tentunya bagi penggemar film horor merupakan sesuatu yang mengasyikkan dan tidak sabar menunggu tanggal tayangnya. Namun tidak sedikit juga yang merasa ngeri, takut dan khawatir, kalau cerita tersebut benar-benar menimpa dirinya.

Islam mengajarkan bahwa tidak ada sesuatupun yang berhak ditakuti kecuali Allah SWT. salah satu cara agar terhindar dari musibah sebagaimana yang ada dalam film tersebut, sebagai hamba kita memohon perlindungan kepada Allah SWT, salah satunya dengan cara berdoa agar diselamatkan dari gangguan setan, jin dan makhluk halus lainnya yang jahat.

Saksikan Video Pilihan Ini:

Mengutip NU Online, dikisahkan oleh Ibnu Mas‘ud, pada malam itu, Nabi SAW didatangi Jin Ifrit yang membawa obor api di tangannya. Ada pula yang berpendapat bahwa Nabi SAW. didatangi Jin Ifrit pada malam isra-mi’raj.

Kala itu, beliau kemudian membaca ayat-ayat Al-Quran. Namun, tak ada reaksi apa-apa kecuali jin itu semakin mendekat. Maka malaikat Jibril menawarkan kepadanya,

“Maukah jika aku ajarkan kepadamu beberapa kalimat yang jika engkau membacanya, maka ia akan jatuh tersungkur dan obornya akan mati?” (HR. Malik, an-Nasa’i, ath-Thabrani, dan yang lain).

Kemudian malaikat mengajarkan beberapa kalimat. Setelah Nabi SAW membacanya, jin Ifrit itu langsung tersungkur dan obornya pun padam. Berikut adalah doa yang diajarkan malaikat Jibril kepada Nabi SAW. untuk mengusir jin tersebut.

أَعُوذُ بِوَجْهِ اللَّهِ الْكَرِيمِ، وَبِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ الَّتِي لَا يُجَاوِزُهُنَّ بَرٌّ وَلَا فَاجِرٌ مِنْ شَرِّ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ، وَمِنْ شَرِّ مَا يَعْرُجُ فِيهَا. وَمِنْ شَرِّ مَا ذَرَأَ فِي الْأَرْضِ، وَمِنْ شَرِّ مَا يَخْرُجُ مِنْهَا، وَمِنْ شَرِّ فِتَنِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ، وَمِنْ شَرِّ طَوَارِقِ اللَّيْلِ، وَمِنْ شَرِّ كُلِّ طَارِقٍ إِلَّا طَارِقًا يَطْرُقُ بِخَيْرٍ يَا رَحْمَنُ.

A‘ûdzu biwajhillâhil karîm, wabikalimâtillâhit-tâmmâtil-latî lâ yujâwizuhunnâ barrun wa fâjirun, min syarri mâ yanzilu minas-samâ’i, wa min syarri ma ya‘ruju fîhâ, wa min syarri mâ dzara’a fil-ardhi, wamin syarri ma yakhruju minhâ, wa min syarri fitanil-laili wan-nahâri, wamin syarri thawâriqil-laili, wamin syarri kulli thârinin illâ thâriqan yathruqu bi khairin, yâ rahmân.

“Aku berlindung dengan dzat Allah yang maha mulia, dengan kalimat-kalimat-Nya yang sempurna, yang tidak ada orang baik dan juga orang durhaka yang melampuainya, dari keburukan yang turun dari langit dan keburukan apa pun yang naik ke langit; dari keburukan apa saja yang masuk ke bumi dan keburukan apa saja yang keluar dari bumi; dari keburukan fitnah-fitnah siang dan malam; dari keburukan petaka-petaka malam; dari keburukan setiap petaka yang datang, kecuali petaka yang datang membawa kebaikan, wahai Zat yang maha penyayang.”

Demikian ijazah doa pengusir jin dari malaikat Jibril kepada Nabi SAW. Dengan mengamalan do’a ini insya Allah kita mendapatkan keberkahan dari doa ini, terutama tatkala menghadapi gangguan jin dan setan.

Penulis: Khazim Mahrur