Liputan6.com, Jakarta Jajan pasar yang disusun menyerupai Candi Prambanan menjadi simbol inovasi industri kuliner pascapandemi Covid-19. Para pelaku di industri jasa boga dituntut untuk beradaptasi terhadap perkembangan yang ada.
Hal ini melatarbelakangi Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI) menggelar rapat kerja nasional (rakernas) kedua di Yogyakarta, Selasa sampai Jumat (4-10/10/2022).
“Kondisi pandemi yang mulai terkendali, dan situasi ekonomi yang mulai pulih, memerlukan sinergisitas untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi para pelaku usaha,” ujar Ketua Umum PPJI, Iden Gobel.
Advertisement
Menurut Iden, dengan semakin pulihnya situasi ekonomi pascapandemi dan banyaknya peluang pasar yang tersedia, para pelaku usaha juga dituntut untuk berinovasi dengan menciptakan produk-produk jasa boga dengan ide-ide inovatif dan kreatif.
Baca Juga
“Selain itu, penggunaan teknologi tepat guna sangat mendukung untuk efisiensi dan mempercepat proses produksi serta distribusi,” ucapnya.
PPJI sebagai organisasi yang mewadahi pengusaha jasa boga dan UMKM di Indonesia akan mendorong percepatan UMKM. Dalam Rakernas PPJI yang bertema “Sinergikan PPJI untuk Percepatan Inovasi Jasaboga” ini, pelaku jasa boga di Indonesia akan melakukan konsolidasi dan berkoordinasi.
Di dalam Rakernas PPJI ini juga digelar berbagai kegiatan yang dapat mempromosikan makanan kudapan asli Indonesia. Tujuannya, mendorong, menjaga, mengembangkan, dan lebih menduniakan makanan khas Indonesia.
Rangkaian kegiatan dalam rakernas antara lain lomba merangkai kue, seminar kuliner, dan juga tur kuliner.