Liputan6.com, Probolinggo - Beberapa waktu terakhir, beredar video yang disebut kericuhan dalam Pilkades di Desa Curahsawo, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo.
Tampak dalam video viral, seorang lelaki berlari menuju salah satu sisi dan dikejar beberapa orang yang mencoba untuk melerai.
Video dengan framing Pilkades ricuh itu lantas ditanggapi Kapolres Probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi. Pada Sabtu (19/2/2022), dia mengklarifikasi kejadian tersebut dan menegaskan bahwa tidak ada sama sekali benturan fisik yang terjadi.
Advertisement
Baca Juga
Diketahui, pria tersebut berinisial H dan merupakan suami dari salah satu calon kades. Ia hadir ke TPS untuk melihat berlangsungnya penghitungan suara setelah pencoblosan selesai.
“Ketika pencoblosan selesai, ternyata di pihak pendukung lawan melontarkan kata-kata terkait istrinya yang membuat H tersinggung, ia tak terima dan berlari menghampiri pihak yang melontarkan kata-kata tersebut untuk mengklarifikasi maksud pihak lawan melontarkan perkataan itu. H dikejar oleh pendukungnya sendiri untuk melerai,” jelas Kapolres Probolinggo, dalam keterangannya.
Namun ketika peristiwa itu terjadi, ada warga yang memvideokan dan akhirnya tersebar di media sosial dan viral.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Persilakan Cakades Kalah Gugat Melalui PTUN
Pihak keamanan yang bertugas sigap melakukan pengamanan. Bahkan para pendukung di masing-masing pihak sama-sama melerai. Penghitungan suara di Pilkades Curahsawo sudah selesai dan diterima oleh masing-masing pihak.
“Saya jelaskan, terkait pilkades serentak 2022 di Kabupaten Probolinggo, ada 1.537 TPS hingga detik ini tidak ada insiden yang menyebabkan pilkades di TPS tersebut tidak terlaksana,” jelas Kapolres Probolinggo.
Ia melanjutkan, terkait adanya ketidakpuasan salah satu pihak, Polres Probolinggo bersama Forkopimda sudah melakukan berbagai macam upaya termasuk penggalangan. Ia juga mempersilakan bila pihak yang tidak puas dan memiliki bukti bisa menggugat ke PTUN.
Setelah pilkades selesai, ada pihak yang menyebarkan konten hoax sehingga menggerakkan masyarakat meminta klarifikasi. Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi menegaskan, pikades serentak di Kabupaten Probolinggo berlangsung aman dan tertib serta tidak ada insiden yang menyebabkan benturan fisik.
“Untuk cakades yang kalah jangan terlalu bersedih dan yang menang jangan bereuforia. Tetap jaga persatuan dan kesatuan. Kemenangan yang sesungguhnya adalah milik masyarakat. Semuanya jaga diri dan jangan sampai kegiatan pasca pilkades ini menyebabkan terjadinya penularan covid varian baru omicron,” pesan Kapolres Probolinggo.
Tim Rembulan
Advertisement