26.000 Dosis Vaksin Covid-19 di Tulungagung Kedaluwarsa, Bakal Tetap Digunakan?

Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung hingga kini masih menunggu rekomendasi Kemenkes terkait penggunaan vaksin yang telah kadaluwarsa tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Mar 2022, 19:00 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2022, 19:00 WIB
Pemerintah Tegaskan Vaksin Booster Diberikan Gratis, Tolak Tawaran Vaksin Berbabayar
ilustrasi vaksin. (pexels/Nataliya Vaitkevich)

Liputan6.com, Tulungagung - Sedikitnya 26.000 dosis vaksin Covid-19 yang berada di Kabupaten Tulungagung telah melewati masa kedaluwarsa. Vaksin-vaksin yang masih tersimpan rapih di lemari pendingin dinas kesehatan setempat itu kedaluwarsa sejam 18 Februari 2022.

"Iya benar. Ada sekitar 26.000 dosis yang kedaluwarsa sejak 18 Februari lalu," kata Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Didik Eka di Tulungagung, Jumat (11/3/2022). 

Meski begitu, puluhan ribu dosis vaksin kedaluwarsa itu hingga kini belum ada satupun yang dibuang apalagi dihancurkan.Didik mengatakan, penggunaan ataupun langkah lanjutan penanganan vaksin kedaluwarsa itu masih menunggu rekomendasi dari Kementerian Kesehatan.

"Ini masih dikaji ulang sama Kemenkes, apakah bisa diperpanjang masa kedaluwarsanya," kata Didik.

Meski ada puluhan ribu dosis yang kedaluwarsa, Didik memastikan kebutuhan vaksin untuk wilayah Tulungagung masih aman.

"Alhamdulillah masih ada kelebihan droping dari pusat," ujar Didik.

Jika perpanjangan tanggal kedaluwarsa disetujui, maka vaksin itu akan dikeluarkan terlebih dahulu.  Selain 26 ribuan dosis vaksin jenis AstraZeneca dan moderna, pada April ini ada ribuan vaksin lain yang juga terancam kedaluwarsa.

"Vaksin yang segera memasuki masa kedaluarsa adalah jenis (produksi) Sinovac. Akan kami percepat vaksinasinya," ucapnya. 

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya