Longsor Kembali Terjadi di Jember, Akses Jalan Antardesa Terputus

Bencana tanah longsor terjadi di perbatasan Desa Mulyorejo dan Desa Pace, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu (1/3/2023).

oleh Udin AS diperbarui 01 Mar 2023, 22:00 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2023, 22:00 WIB
Ilustrasi banjir dan longsor
BMKG sebut tanah longsong dan banjir bandang menjadi bencana lanjutan yang patut diwaspadai oleh warga Cianjur. (unsplash.com/Sadiq Nafee)

Liputan6.com, Jakarta - Bencana tanah longsor terjadi di perbatasan Desa Mulyorejo dan Desa Pace, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu (1/3/2023). Longsoran tersebut menutup akses jalan penghubung antar desa di Kecamatan Silo.

"Terjadi bencana longsor di jalan masuk Desa Mulyorejo tepatnya di bawah pintu masuk PTPN XII Kebiun Silosanen Desa Mulyojero, Kecamatan Silo," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Heru Widagdo, melansir Antara.

Bencana tanah longsor terjadi bukan pertama kalinya di lokasi yang sama. Heru mencatat, bencana serupa sempat terjadi pada 12 Februari 2023 dan 28 Februari 2023, lalu.

Penyebab terjadinya longsor karena hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut. Akses kendaraan pun tidak bisa melewati jalan penghubung antardesa itu karena tertutup material longsor berupa tanah dan yang lainnya.

Hari ini kembali terjadi (longsor) di lokasi yang sama, berdampak pada akses jalan dari Desa Pace menuju ke Desa Sidomulyo tidak dapat dilalui roda empat," katanya.

Heru mengatakan bencana tanah longsor tersebut tidak memakan korban jiwa. Pasalnya, saat terjadi longsor tidak ada kendaraan yang melintas di Dusun Silosanen dan jalanan dalam kondisi sepi.

Tim dan warga melakukan pembersihan untuk membuka akses jalan sementara, namun untuk membuka akses jalan antardesa itu harus menunggu alat berat karena material longsornya berupa bongkahan batu besar," ucapnya.

Ia pun mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaannya saat hujan deras turun mengguyur sejumlah kawasan rawan terjadinya longsor di beberapa kecamatan, termasuk di Silo.

"Bencana longsor di petak 17 tersebut sudah terjadi tiga kali sejak Februari hingga awal Maret 2023 karena memang kontur tanahnya labil dan rawan longsor," ujarnya.

Proses Pembersihan

Kepolisian Resor (Polres) Jember bersama TNI menerjunkan tim guna membersihkan material longsor dengan bantuan alat berat dari instansi terkait. Langkah tersebut dilakukan guna akses jalan penghubung tersebut bisa kembali dibuka.

"Tinggi longsor 15 meter dan lebar 5 meter. Tanag material longsor bercampur batu yang cukup besar berada di tengah jalan sehingga akses jalan tidak bisa dilalui," kata Kapolsek Sempolan AKP Suhartanto.

Suhartanto mengatakan sekitar 5 ribu KK sempat terisolir karena akses jalan yang tertutup material longsor. Padahal, jalan tersebut merupakan jalur utama warga desa setempat.

Mengantisipasi kejadian seruypa, polisi tengah berkoordinasi dengan Perhutani dan PTPN XII untuk melakukan reboisasi ataupun mengatur tata aturan posisi tanah di tebing.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya