Liputan6.com, Malang - Miftahudin Ramli atau yang akrab disapa Midun (53) melakukan aksi bersepeda atau gowes dari Malang ke Jakarta guna menuntut keadilan bagi para korban tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 lalu.
Aksinya itu mendapat respons dan simpati masyarakat, terlebih lagi Midun selalu menyinggahi stadion-stadion yang dilintasinya dalam perjalanan menuju Jakarta.
Ada fakta-fakta menarik dari perjalanan Midun yang memulai gowes dari Malang pukul 10.30 WIB, 5 Agustus 2023 dan tiba di Stadion GBK Jakarta pukul 22.00 WIB,13 Agustus 2023.
Advertisement
Baca Juga
Berikut adalah 5 fakta menarik tentang perjalanan Midun gowes Malang-Jakarta dalam waktu 9 hari tersebut, berikut ulasannya:Â
1. Menuntut Keadilan
Bukan tanpa alasan Midun menggenjot sepeda yang dirakitnya membawa sebuah keranda mayat bertulikan justice for Kanjuruhan. Aksi tersebut sengaja dilakukannya untuk menuntut keadilan dan bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo dan Ketum PSSI Erick Thohir. Dia berharap agar para yang menyebabkan Tragedi Kanjuruhan sehingga menewaskan 135 nyawa di Stadion kanjuruhan benar-benar diadili.
Nazar Gowes 800 KM
2. Solidaritas Suporter
Aksinya Midun tak hanya membuat banyak pihak terharu, tetapi banyak pihak yang memberikan dukungan kepadanya saat melintas di beberapa wilayah yang ia lalui mulai dari Sidoarjo, Lamongan, wilayah Jawa Tengah, hingga tiba di Jakarta. Midun selalu disambut berbagai macam komunitas suporter, bahkan komunitas yang selama ini menjadi rival bisa saling mendukung perjuangan Midun.
Mulai dari meberikan tempat untuk beristirahat, makanan, minuman, dan dukungan mental kepada Pak Midun, bahkan mereka juga membantu mengawal dan melakukan estafet pengawalan di tiap perbatasan wilayah.
3. Nazar
Gowes Malang-Jakarta menjadi nazar Midun saat proses hukum Tragedi Stadion Kanjuruhan hingga inkrah tidak sesuai dengan harapan keluarga para korban. Midun berharap bisa dengan menghadap Presiden Joko Widodo dan menuntut keadilan di Jakarta.
Â
Advertisement
Diterima di Semua Stadion Ditolak di GBK
4. Sosok ASN
Siapa sangka Midun adalah seorang ASN di Pemerintahan Kota Batu Malang, dia merasa trenyuh dengan penanganan kasus Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 125 korban jiwa. Menurut Midun, Stadion Kanjuruhan seperti menjadi kuburan massal sepak bola Indonesia yang berakhir dengan penanganan hukum tidak adil.
5. Ditolak di Stadion GBK
Setelah berhari-hari menempuh jarak yang panjang serta merasa lelah dan emosional yang membuatnya harus kembai menangis ketika dirinya tiba di Jakarta (13/8/2023) pukul 22.00 WIB lantaran ia tak diperbolehkan memasuki area Stadion Gelora Bung Karno (GBK). Hal itu membuat Stadion GBK menjadi satu-satunya stadion yang tidak menerimanya selama Midun menjalani gowes 800 km Malang-Jakarta.