Gili Kondo, Surga Tersembunyi di Timur Lombok

Di bibir Pantai Padak Guar, bersandar perahu-perahu nelayan menunggu penumpang yang ingin menjelajah.

oleh Sunariyah diperbarui 07 Sep 2015, 09:35 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2015, 09:35 WIB
Gili Kondo, Lombok
Gili Kondo di Pulau Lombok. (Doc.Alumni SMAN 2 Selong)

Liputan6.com, Mataram - Butiran pasir bak merica itu terasa hangat. Menenggelamkan sejenak telapak kaki di hamparan pasir berwarna putih gading itu seperti sedang terapi. Telapak kaki terasa rileks seolah dipijat di dalam timbunan pasir.

Tak hanya itu saja, pantai yang landai dengan air yang bening di bawah langit biru terang, membuat segala kepenatan hilang disapu angin laut.

Gili Kondo memang bukan hanya sekedar tempat berwisata, tapi juga menjadi lokasi yang pas untuk memulihkan tubuh dan pikiran yang sudah lelah.

Terletak di Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Gili Kondo merupakan satu dari beberapa pulau kecil atau gili di timur Pulau Lombok. Gili ini berdampingan dengan Gili Bidara, dan dekat dengan Gili Lampu dan Gili Kapal.

Gili Kondo relatif belum terkenal dibanding Pantai Senggigi, Gili Trawangan, Gili Air dan gili-gili (pulau kecil) lainnya di Pulau Lombok. Tak heran, jika gili ini sepi dari pengunjung dan masih perawan. Kalau pun ada pengunjung, hanya warga lokal dan beberapa wisatawan mancanegara saja.

Menikmati bening dan tenangnya air Laut Gili Kondo di Pulau Lombok. (Liputan6.com/Sunariyah)

Tapi justru di sinilah daya tarik Gili Kondo. Alamnya yang masih perawan dan jauh dari keriuhan menawarkan sejuta kejutan bagi siapa saja yang datang. Bahkan pulau ini bisa terasa menjadi milik pribadi.

Pulau kecil ini tidak sulit dijangkau. Bisa diakses dari Mataram (Lombok Barat), Selong (Lombok Timur) atau dari Bandara Internasional Lombok di Praya, Lombok Tengah. Namun karena gili ini belum popular dan belum ada iklan yang khusus mempromosikannya, maka pelancong sebaiknya menanyakan lokasi Sambelia, baru menanyakan tentang Gili Kondo.

Jalanan menuju pulau surga yang tersembunyi ini terbilang mulus. Meski tidak terlalu lebar, namun aspalnya licin dan diapit pepohonan rindang di samping kiri kanan jalan. Kondisi jalanan yang sepi dari lalu lalang kendaraan, membuat siapapun yang melalui jalanan ini merasakan kenyamanan, kesejukan, dan ketenangan.

Perjalanan menuju Gunung Rinjani di Pulau Lombok. (Liputan6.com/Sunariyah)

Apalagi setiap titik perjalanan menyajikan pemandangan berbeda. Di satu titik kita bisa menyaksikan kaki Gunung Rinjani yang hijau rimbun, dan di titik lainnya kita bisa melihat hutan yang dipenuhi pohon langka dengan akar dan batang pohon yang besar dan tinggi menjulang. Dua buah pohon terlihat menyatu dan saling berpelukan.

Di titik lain, dari sela-sela pepohonan, kita bisa melihat hamparan laut biru yang tenang dengan perahu-perahu nelayan yang bersandar di pinggirnya. Ada juga titik yang memperlihatkan lalu lalang kapal penyebrangan dari Pulau Lombok ke Pulau Sumbawa.

Wilayah ini juga aman dan warganya ramah-ramah, sehingga pelancong tak perlu khawatir akan mendapatkan gangguan atau tersesat.

Jika perjalanan dari Pringgabaya, Lombok Timur, maka letak Gili Kondo sebelum Gili Lampu dan berada di sebelah kanan jalan. Perlu konsentrasi melihat papan petunjuk di pinggir jalan. Sebab, papan petunjuk menuju Gili Kondo hanya papan putih kecil dan ditulis seadanya. Jika sulit menemukan jalan menuju Gili Kondo, jangan segan bertanya kepada warga sekitar.

Begitu melihat papan petunjuk bertuliskan penyebrangan ke Gili Kondo, maka di situlah jalan menuju gili surga ini. Jalan masuknya berupa gang dan belum beraspal. Setelah melewati gang kecil itu sekitar 200 meter dan berbelok ke arah kiri, kita pun langsung bisa melihat hamparan pasir pantai.

Pantai ini bernama Padak Guar. Dari sinilah pengunjung naik perahu untuk menuju Gili Kondo dan gili-gili lain di sekitarnya.

Menyeberang di Padak Guar

Perahu nelayan bersandar di Gili Kondo, Pulau Lombok. (Liputan6.com/Sunariyah)

Meski sebagai penghubung, Pantai Padak Guar sangatlah indah. Lengkungan bibir pantai terlihat jelas. Ombak-ombak kecil menghempaskan air laut bening di atas hamparan pasir putih. Sejauh mata memandang, air laut biru jernih dipayungi langit yang tak kalah biru dengan gumpalan-gumpalan awan putih bersih.

Nun jauh di penghujung laut, terlihat gundukan-gundukan kecil. Itulah Gili Kondo, berdampingan dengan Gili Bidara, Gili Lampu, dan beberapa gili lainnya.

Di bibir Pantai Padak Guar, bersandar perahu-perahu nelayan menunggu penumpang yang ingin menjelajah. Di lengkungan bibir pantai lainnya, terlihat pancing-pancing warga berderet mengumpan ikan. Sedikit Memutar badan ke samping dan belakang, terlihat Gunung Rinjani berdiri kokoh. Seperti lukisan, dalam satu tempat kita bisa menyaksikan 2 pemandangan sekaligus, gunung dan pantai.  

Di Padak Guar, terdapat warung-warung kecil yang menjual makanan ringan dan menyewakan alat snorkeling. Di sini juga ada sumur air tawar, tempat membilas badan setelah mandi di pantai.

Tiket penyeberangan ke Gili Kondo tersedia di koperasi nelayan. Tidak hanya menjual tiket perahu ke Gili Kondo, tapi koperasi nelayan juga menyediakan paket wisata keliling beberapa gili yakni Gili Kondo, Gili Bidara, Gili Lampu, dan Gili Kapal. Harga tiketnya tentu berbeda.

Untuk Tujuan Gili Kondo saja, diantar dan kemudian dijemput sore harinya, tiket per penumpang Rp 25.000. Jarak penyeberangan dari Padak Guar ke Gili Kondo menggunakan perahu nelayan sekitar 10 sampai 15 menit.

Di musim panas atau di pertengahan tahun, ombak laut tenang, airnya jernih sehingga dari atas perahu kita masih bisa menyaksikan dasar laut. Cuaca yang cerah juga menyajikan pemandangan langit nan eksotis.

Dari kejauhan di atas perahu, tampak gundukan 2 pulau kecil yang dikelilingi pasir putih. Semakin dekat semakin jelas terlihat Gili Kondo yang berdampingan dengan Gili Bidara.

Mesin perahu pun melambat, dan tibalah saatnya menginjakkan kaki di Gili Kondo. Turun dari perahu, kita langsung disambut air laut yang sangat jernih. Di daratan terlihat papan nama bertuliskan ‘Selamat Datang di Gili Kondo’.

Gili Kondo di Pulau Lombok. (Doc.Alumni SMAN 2 Selong)

Pulau kecil tak berpenghuni ini disebut Gili Kondo, karena kata warga setempat, pulau ini dulu menjadi sarang burung (kondo) yang besar. Pepohonan rindang tumbuh di atas pasir putih, ada juga bale-bale dan warung kecil yang semuanya terbuat dari bilik bambu dan beratap jerami.

Fenomena Gili Kapal

Tidak hanya sekedar mandi dan berenang, banyak hal yang bisa dilakukan di Gili Kondo. Mulai dari berjalan kaki menyusuri pulau, menatap langit yang jernih, mencari terumbu karang mati yang langka dan masih indah seperti karang berwarna merah, melihat nelayan lokal menjaring ikan, snorkeling melihat aneka ikan hias dan terumbu karang yang masih terpelihara, dan menyaksikan fenomena Gili Kapal.

Gili Pasir atau Gili Kapal ini terletak di tengah lautan dan hanya terlihat saat air laut surut. Saat air surut, akan muncul gundukan pasir putih menyerupai kapal kecil sehingga disebut Gili Kapal. Saat sore menjelang, ketika air mulai pasang, perlahan-lahan air laut menyapu pulau kecil ini dan menenggelamkannya, lalu hilanglah gili ini.

Siapapun bisa menginjakkan kaki dan merasakan lembutnya pasir Gili Kapal. Untuk menuju Gili Kapal dan merasakan sensasi berdiri di tengah laut, kita cukup memilih paket keliling gili saat hendak menyebrang di Padak Guar. Rasakan betapa luar biasanya berdiri sendirian di tengah laut.

Ketika air laut surut, dari Gili Kondo kita juga bisa menyeberang ke Gili Bidara dengan hanya berjalan kaki. Letaknya hanya sekitar 500 meter dari Pantai Timur Gili Kondo. Ini juga menjadi pengalaman yang tak akan terlupakan, menyebrangi lautan menuju daratan lainya dengan hanya berjalan kaki.

Di Gili Kondo, tidak semua air laut terasa dingin. Di beberapa titik yang air lautnya surut, kita bisa mencari kolam-kolam kecil dan berendam di dalamnya. Air lautnya terasa hangat dengan pemandangan padang lamun atau padang rumput di dalam laut, dan terumbu karang di sekeliling kita. Sesekali ikan hias dan bintang laut datang mendekat.

Pasir Merica

Jika ingin merasakan terapi gratis pasir laut, kita bisa mencari bagian pantai yang pasirnya bulat seperti merica. Tidak seperti pantai-pantai lainnya, Gili Kondo memang punya 2 jenis pasir, yakni pasir halus dan pasir bulat besar. Di satu titik kita bisa menjumpai pasir putih yang sangat halus, sementara di titik lainnya kita bisa mendapatkan pasir merica.

Di pasir merica inilah kita bisa menenggelamkan kaki ke dalamnya dan menikmati butir-butir pasir yang seolah memijit kaki. Tak jauh dari pasir merica ini terdapat gundukan karang yang sudah mati. Aneka karang bertumpuk di tempat itu. Jika ingin mencari karang-karang unik, jangan lupa memakai alas kaki.

Bagi yang hobi snorkeling, inilah tempat terbaik menyaksikan pemandangan bawah laut yang menakjubkan. Beraneka ragam ikan hias dan terumbu karang berwarna warni sangat mudah dijumpai di perairan yang tidak terlalu dalam ini. Alat snorkeling bisa disewa di warung-warung di pinggir pantai atau di perahu nelayan, dengan harga yang sangat terjangkau.

Puas menjelajahi Gili Kondo, kita bisa menyebrang ke Gili Bidara. Berbeda dengan Gili Kondo yang tidak berpenghuni, di Gili Bidara, meski ukurannya lebih kecil dari Gili Kondo, namun di sini ada perkampungan penduduk.

Dari Gili Kondo dan Bidara, kita bisa melanjutkan perjalanan ke Gili Lampu. Inilah pulau yang menyajikan pemandangan hutan bakau menakjubkan. Berperahu menyusuri hutan bakau di tempat ini seolah berada di Sungai Amazon.

Gili Lampu juga merupakan surga bagi para pecinta snorkeling. Selain terumbu karang yang indah, di pulau iini juga banyak berkeliaran ikan-ikan cantik seperti kawanan angle fish dan ikan badut. Sambil menjelajah tiga gili, kita bisa menyaksikan keperkasaan Gunung Rinjani.

Menjelang matahari terbenam di Gili Kondo Pulau Lombok. (Liputan6.com/Sunariyah)

Puas menjelajah gugusan gili, kita bisa melanjutkan perjalanan menuju Pantai Obel-Obel atau lanjut ke Gunung Rinjani. Di gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia ini, petualangan kedua siap dimulai. Banyak hal yang bisa dieksplorasi, mulai dari perkampungan kuno Sasak Bayan, air terjun dengan air seperti air beras di tengah Rinjani, kolam air panas bernama Ai Kalak, lembah yang berisi desa bernama Sembalun, hingga Danau Segara Anak, dan tentunya puncak Rinjani.

Alam Pulau Lombok yang menakjubkan. Dalam satu tempat, kita bisa menikmati dua pesona alam sekaligus, pesona bahari dan pegunungan yang dihangati keramahan penduduknya. (Sun)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya