Liputan6.com, Jakarta Kartun Winnie The Pooh mungkin telah menjadi serial favorit Anda selama masa kecil. Bahkan hingga saat ini, gambar-gambar tokoh kartun ini seringkali menghiasi sprei atau peralatan makan Anda. Tokoh Winnie sendiri digambarkan sebagai beruang kecil berwarna coklat yang selalu memakai kaus merah. Ia pun dicitrakan sebagai beruang jantan. Namun, boleh percaya atau tidak, Winnie sebenarnya adalah beruang betina.
Seperti yang diungkap dari buku “Finding Winnie: The True Story of the World’s Most Famous Bear” yang ditulis oleh Lindsay Mattrick, Winnie The Pooh merupakan tokoh yang terinspirasi dari beruang hitam yang dibeli seharga 20 Dollar Amerika Serikat oleh dokter hewan Kanada Letnan Harry Colebourn. Lindsay mengetahuinya sebab ia adalah cicit dari Colebourn.
Dalam bukunya, Lindsay menuturkan, saat sedang bertugas menjadi dokter selama Perang Dunia I, Colebourn meninggalkan beruang yang dinamakan Winnipeg atau disingkat Winnie di London Zoo. Colebourn pun terbang ke Prancis.
Advertisement
Di sana, beruang berjenis kelamin betina itu selalu dikunjungi oleh anak kecil bernama Chistopher Robin dan ayahnya AA Milne. Anak itu pun jatuh cinta dengan Winnie dan ingin membawanya pulang. Sebab, Winnie merupakan beruang yang unik, ia sangat ramah dan imut.
Dikutip dari Metro.co.uk, Rabu (11/11/2015), Lindsay memutuskan menulis buku tentang Winnie karena untuk menguak fakta yang sesungguhnya. Kisah Winnie The Pooh merupakan kisah yang indah, nyata, dan ada cerita sungguhan di balik itu.