Beda Teknik Seduh, Beda Rasa Kopi, Mengapa?

Mencicip rasa kopi yang sama dengan teknik seduh berbeda. Bagaimana rasanya?

oleh Unoviana Kartika Setia diperbarui 17 Sep 2016, 20:20 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2016, 20:20 WIB
Ilustrasi Kopi
Ilustrasi Kopi

Liputan6.com, Jakarta Pencinta kopi mungkin sudah sangat mafhum soal ini. Namun, bagi yang baru belajar soal kopi, Anda mungkin perlu mengetahui mengapa banyak teknik penyeduhan manual kopi berbeda.

Ternyata, teknik penyeduhan sangat mempengaruhi rasa kopi. Tim Liputan6.com mencoba kopi yang sama dengan dua teknik berbeda, yakni V60 dan AeroPress. Kami pun membandingkan kedua teknik penyeduhan berbeda untuk rasa kopi yang sama.

Kopi manggarai asal Flores, Nusa Tenggara Timur pun terasa berbeda dengan dua teknik penyeduhan itu. AeroPress adalah alat yang memanfaatkan udara untuk menekan bubuk kopi yang sudah diberi air.

Tata Widyatmoko, anggota komunitas Indonesian Latte Art Artist, mengatakan, kopi yang diseduh dengan teknik Aeropress biasanya lebih asam dan manis. Sebab, rasa pahitnya tersisa di saringan.

Sementara teknik V60 adalah menggunakan metode pour over yang merupakan metode dalam penyeduhan kopi yang sudah dikenal sejak lama. Metode ini memang tidak sulit namun juga tidak sederhana, karena dalam menyeduh kopi membutuhkan proses yang jeli agar dihasilkan seduhan kopi yang berkualitas dan nikmat.

Untuk seduhan kopi manggarai, barista menggunakan perbandingan 1:14,5 yakni 1 gram kopi menggunakan air 14,5 mililiter air bersuhu 96 derajat Celcius. Rasa kopi dengan teknik seduhan ini terasa asam dan sedikit pahit. Namun perpaduan itu menghasilkan rasa kopi yang nikmat.

"Perbedaan itu terjadi karena teknik penyeduhan membuat kadar keasaman dan karbon yang masuk ke cangkir berbeda, menyebabkan rasa yang berbeda," kata Tata, di Festival Kopi Flores, Jakarta, Jumat (16/9/2016) lalu.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya