Kisah Jadi Guru Sehari tetapi Menginspirasi Seumur Hidup

Lee Cooper bersama Indonesia Mengajar berbagi inspirasi dengan anak-anak SD daerah Ciawi yang berdampak seumur hidup

oleh Novi Nadya diperbarui 23 Sep 2016, 11:30 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2016, 11:30 WIB
Lee Cooper
Lee Cooper Berbagi bersama Indonesia Mengajar berbagi inspirasi dengan anak-anak SD daerah Ciawi yang berdampak seumur hidup

Liputan6.com, Jakarta Selain peduli soal gaya, sebagai generasi muda penting untuk peduli kepada sesama. Seperti yang dilakukan salah satu merek jeans yang digemari anak muda, Lee Cooper.

Lee Cooper meluncurkan koleksi t-shirt dan bracelet bagi para pelanggannya, di mana 10 persen hasil penjualan akan didonasikan. Tahun ini Lee Cooper bekerja sama dengan Indonesia Mengajar, sebuah inisiatif publik yang digagas Anies Baswedan yang memiliki kegiatan mengirim anak muda terbaik mengajar di pelosok Indonesia.

Antusiasme pelanggan Lee Cooper pun terlihat dengan t-shirt yang terjual sebanyak 2.248 buah dan 796 gelang dalam waktu enam bulan. Selain dijual di seluruh butik Lee Cooper dan beberapa department store, kaus dan gelang juga bisa dipesan di leecooper.co.id.

Setelah donasi terkumpul, Lee Cooper bersama Indonesia Mengajar mengadakan "Berbagi Inspirasi" pada murid di SDN Sukamahi 02, Ciawi, Jawa Barat, 24 Agustus 2016. Kolaborasi keduanya ingin berbagi inspirasi mengenai profesi dan cita-cita yang diikuti 14 pengajar profesional.

"Pengalaman mengajar dan berbagi inspirasi sangat mengesankan. Saat saya bertanya di akhir kelas pada anak-anak tentang cita-cita mereka, ada satu anak menjawab "Ingin jadi seperti Bapak." It felt really good. Mengajar sehari, tetapi menginspirasi seumur hidup," cerita Angga Krisnawan, Sr Marketing Executive Lee Cooper, saat penyerahan donasi di Yesterday Backyard, Jakarta, Kamis (22/9/2016).

Pemilihan jalur pendidikan sebagai program Corporate Social Responsibility dimulai sejak 2015. Tahun lalu PT Lee Cooper Indonesia mengumpulkan 2.034 buku dari pelanggan setianya untuk disumbangkan ke SD dan SMP di daerah tertinggal.

"Kami tidak pernah berhenti belajar, karena belajar hal baru adalah nilai utama yang kami jalankan. Sebab itu kami memilih ikut memajukan bangsa melalui jalur pendidikan," jelas Angga.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya