Ini Program Prioritas Kemenpar di 2017

Menteri Pariwisata Arief Yahya memaparkan program prioritas untuk mencapai target kunjungan wisata di 2017.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 21 Des 2016, 18:15 WIB
Diterbitkan 21 Des 2016, 18:15 WIB
Menteri Arief
Menteri Pariwisata Arief Yahya memaparkan pencapaian pariwisata Indonesia tahun 2016 dan program kerja unggulan di tahun mendatang. Foto: Ahmad Ibo/ Liputa6.com

Liputan6.com, Jakarta Sepanjang 2016 pariwisata Indonesia berkontribusi dalam perkembangan perekonomian nasional. Dengan rincian kontribusi produk domestik bruto (PDB) sebesar 11 persen, devisa sebesar Rp 172 triliun, serta menyerap 11,8 juta tenaga kerja.

"Dengan capaian ini semakin menguatkan kita untuk meraih target 2017-2019," ungkap Menteri Pariwisata Arief Yahya pada acara Jumpa Pers Akhir Tahun 2016, di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Rabu (21/12/2016).

Ia juga mengungkapkan tentang target triwulan terakhir 2016 sebesar 3,9 juta wisman atau 32,5 persen dari target 2016. Pada Oktober sudah tercapai 1,040 juta wisman atau tumbuh 18,55 persen, sedangkan sisanya 2,86 juta optimis akan terlampaui karena dalam tiga bulan tersebut adalah saat peak seasons dan menurut data akan terjadi pertumbuhan tinggi hingga dua digit.

Dalam kesempatan tersebut Menpar Arief Yahya juga memaparkan tiga program prioritas Kemenpar yang akan diimplementasikan tahun 2017, yakni digital tourism, homestay (pondok wisata), dan konektivitas udara. Menpar menegaskan, untuk meningkatkan kunjungan wisman secara signifikan, digital tourism menjadi strategi yang harus dilakukan untuk merebut pasar global khususnya pada 12 pasar fokus yang tersebar di 26 negara.

Program digital tourism baru-baru ini dimulai dengan meluncurkan ITX (Indonesia Tourism Exchange) yang merupakan digital market place platform dalam ekosistem pariwisata atau pasar digital yang mempertemukan buyers dan sellers di mana nantinya semua travel agent, akomodasi, atraksi dikumpulkan untuk dapat bertransaksi.

“Kami berharap triwulan II/2017 sudah operasional 100% dan semua industri pariwisata sudah go digital,” kata Menpar Arief Yahya.

Selain menjalankan program-program unggulan di 2017, yaitu pembangunan 100 ribu homestay dan memaksimalkan digital tourism melalui ITX, kemenpar juga akan menjalankan program prioritas strategis. Yaitu dengan membangun konektivitas udara mengingat sekitar 75 persen kunjungan wisman ke Indonesia menggunakan moda transportasi udara sehingga tersedianya jumlah kursi pesawat (seat capacity) yang cukup menjadi kunci untuk mencapai target tahun 2017 hingga 2019 mendatang.

Menpar Arief Yahya mengatakan, ketersediaan kapasitas seat sebanyak 19,5 juta oleh perusahaan maskapai penerbangan (airlines) Indonesia dan asing saat ini hanya cukup untuk menenuhi target kunjungan 12 juta wisman pada 2016, sedangkan untuk target 15 juta wisman tahun 2017 membutuhkan tambahan 4 juta seat.

Untuk target 18 juta wisman tahun 2018 membutuhkan tambahan 3,5 juta seat atau menjadi 7,5 juta seat. Sedangkan untuk mendukung target 20 juta wisman pada 2019 perlu tambahan 3 juta seat atau menjadi 10,5 juta seat pesawat. Sementara itu untuk memenuhi tambahan 4 juta seat dalam mendukung target 15 juta wisman pada 2017.

 

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya