City of Screams, Kota Tangisan Pembantaian Kejam Lembah Bamiyan

Lembah Bamiyan menyimpan sebuah reruntuhan kota dengan pengalaman yang menyedihkan. Inilah kisah Shahr-i Ghulghulah, atau City of Screams.

oleh Akbar Muhibar diperbarui 06 Apr 2017, 08:30 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2017, 08:30 WIB
Lembah Bamiyan
Reruntuhan Shahr-i Ghulghulah atau City of Scream dengan pemandangan dua patung Buddha yang sudah handur di Lembah Bamiyan, Afganistan. (Foto : Muhammadi Reza Ghulam/UNESCO Kabul)

Liputan6.com, Jakarta Bagaimana bila seluruh kota habis dibantai oleh tangan tentara hingga tidak ada yang tersisa? Inilah kenyataan yang telah dihadapi oleh Kota Shahr-I Ghulghulah, atau yang kini dikenal sebagai City of Screams yang puing-puingnya masih tersisa hingga saat ini di Lembah Bamiyan, Afganistan.

Seperti yang dilansir dari en.unesco.org, Kamis (6/4/2017) kota yang ada dalam warisan dunia UNESCO ini dahulu berdiri denngan tenang di bawah kekuasaan Ghazni yang memerintah dengan kerajaan muslim.  Pada abad ke-11, dibawah masa pemerintahan Sultan Mahmud of Chanza, kerajaan ini berkembang pesat dan menciptakan banyak arsitektur Islam di seluruh Lembah Bamiyan.

Pada puncak kejayaannya, dilakukanlah perpindahan ibu kota kerajaan ke tempat yang lebih luas. Perpindahan ini dilakukan oleh Ghurids, yang memerintah pada tahun 1155 hingga tahun 1212. Akhirnya, sebuah istana dibangun dan menghadap ke dua patung Buddha yang berdiri tegak di tebing yang tinggi. Tidak hanya itu, Lembah Bamiyan juga dijaga oleh berbagai menara dan tentara yang berlapis untuk menjaga keamanan ibu kota baru ini.

Dua patung terbesar di Lembah Bamiyan hancur karena ulah Tentara Taliban pada Maret 2001. Kini tidak ada lagi bagian patung yang bisa diselamatkan. (Foto : Muhammadi Reza Ghulam/UNESCO Kabul)

Namun hal yang mengerikan terjadi, karena pada tahun 1221, kota yang menjadi pusat kerajaan ini diserang habis oleh tentara Mongolia. Semua kejayaan yang pernah berdiri, kini hanya menjadi puing-puing yang kemudian dikenal dengan Kota Tangisan. Hal yang sama juga terjadi dengan dua patung Buddha yang dahulu berdiri tegak di Lembah Bamiyan, kini sudah hancur di bom oleh Tentara Taliban pada tahun 2001. 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya