Susah-Susah Gampang, Inilah Cara Pewarnaan Tenun Sumba yang Asli

Tidak seperti wastra nusantara yang lainnya, Tenun Sumba menggunakan warna alami dalam pembuatannya. Seperti apa caranya?

oleh Akbar Muhibar diperbarui 11 Agu 2017, 14:42 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2017, 14:42 WIB
Susah-Susah Gampang, Inilah Cara Pewarnaan Tenun Sumba yang Asli
Tidak seperti wastra nusantara yang lainnya, Tenun Sumba menggunakan warna alami dalam pembuatannya. Seperti apa caranya? (Lukama Nduma Luri)

Liputan6.com, Jakarta Membutuhkan proses yang panjang, ternyata Tenun Sumba punya warna yang spesial. Tidak seperti wastra nusantara yang lainnya, Tenun Sumba menggunakan warna alami dalam pembuatannya. Seperti yang diceritakan oleh Fidelis Tasman Amat, Ketua Kelompok Penenun Lukamba Nduma Luri, Waingapu, Sumba Timur, pada Selasa (8/8/2017).

“Berbeda dengan batik atau kain tradisional lainnya, Tenun Sunda memiliki pewarna alami dan mengutamakan pemotifan dengan daun gewang. Warnanya ada dua, merah dan biru,” ungkap Fidelis.

Warna merah pada Tenun Sumba dibuat dari akar mengkudu, sedangkan warna biru dibuat dari tumbuhan indigo atau nila. Nantinya dua warna ini dapat dikombinasikan satu sama lainnya, untuk memberikan konsentrasi warna yang tingkat kecerahannya berbeda.

Untuk warna hitam sendiri, didapatkan dari pencampuran warna merah dan warna biru. Dalam Tenun Sumba juga dikenal warna kuning yang dibuat dari kulit kayu, dan warna putih yang merupakan warna dasar benang kapas. Karena kain ini di tenun, maka ada proses pemotifan terlebih dahulu dengan daun gewang. Setelah selesai, barulah diwarnai secara keseluruhan dengan merendamnya dalam cairan warna dan dijemur dalam beberapa tahapan.

Bila ada warna yang salah? Tenun Sumba yang sudah dibuat tidak dapat diulangi lagi, hanya bisa diselesaikan hingga tenunan terakhir. Namun tetap saja, meskipun ada kesalahan, Tenun Sumba akan terlahir dalam corak yang baru dan memikat para pencinta wastra indonesia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya