Liputan6.com, Jakarta Milenial menjadi tombak peradaban yang dapat membantu Tenun Sumba agar dikenal oleh seluruh dunia. Lalu bagaimana caranya? Inilah beberapa langkah yang dapat dilakukan.
Tenun bukan barang klasik
Meski proses pengerjaannya lama, tenun bukanlah barang klasik yang sering dianggap oleh generasi milenial. Karena Tenun Sumba sendiri memiliki proses pengerjaan yang memiliki nilai budaya dan seni yang tinggi. Tenun sendiri dapat dikombinasikan dengan jenis baju apa saja yang sesuai dengan gaya masa kini.
Baca Juga
Makna Pameran Kongsi di Museum Nasional Indonesia, Hadirkan Bakmi sampai Kebaya Encim
Bobby Kertanegara Si Kucing Prabowo Menginspirasi Karya Seniman Jepang, Bakal Dipamerkan di World Expo Osaka 2025
Rocky Gerung Tantang Fadli Zon Datang ke Komunitas Seni untuk Perdebatkan Lukisan Yos Suprapto yang Batal Dipamerkan
Sebarkan di media sosial
Milenial yang akrab dengan media sosial dapat menyebarkan informasi tentang Tenun Sumba. Dengan tersebarnya informasi, diharapkan banyak anak muda yang bisa mencoba kain tenun dengan kombinasi fashion yang menarik.
Advertisement
Membeli Tenun Sumba
“Kalau ada teman-teman yang punya apresiasi kain Sumba, membeli kain Sumba adalah sumbangan untuk melestarikan budaya ini,” tutup Fidelis Tasman Amat, Ketua Kelompok Penenun Lukamba Nduma Luri, Waingapu, Sumba Timur, pada Selasa (8/8/2017).