Liputan6.com, Wamena Bumi Papua selalu menantang untuk dijelajahi, terlebih lagi bagi mereka yang memiliki jiwa petualangan. Sebentar lagi pun ada satu momen yang menarik untuk dieksplorasi, yaitu Festival Lembah Baliem 2018 yang akan diselenggarakan pada 8-10 Agustus 2018 di Lembah Baliem, Wamena, Jayawijaya.
Penyelenggaraan Festival Lembah Baliem mendapat dukungan penuh dari Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya. Menurutnya, festival ini berlevel dunia.
“Event ini levelnya sudah dunia. Masyarakat internasional sudah mengetahuinya. Sebab atraksi, aksesibilitas, dan amenitas di sana bagus. Dijamin wisatawan akan puas saat berkunjung ke sana,” ujar Arief, Rabu (1/8/2018).
Advertisement
Menurutnya, keindahan alam serta kekayaan budaya Papua sudah diakui dunia. Festival Lembah Baliem 2018 sendiri juga sangat artistik. Beragam karya terbak dari Bumi Papua akan disajikan secara kolosal.
“Festival Lembah Baliem ini menjadi spot terbaik untuk memotret keindahan Papua dalam waktu yang terbatas. Siapkan saja kamera terbaik. Pastikan memory-nya besar, sehingga bisa menampun banyak file. Sebab, festival ini akan memberikan banyak kejutan dengan pesonanya yang luar biasa,” ucap Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana.
Salah satu pertunjukkan yang paling menarik adalah Tarian Perang yang melibatkan 1.000 penari. Mereka berasal dari tiga suku besar di dataran tinggi Wamena dan Lembah Baliem, yaitu Suku Dani, Lani, dan Yali.
“Meski hanya simulasi dan berupa tarian, tapi semuanya dikemas bagus. Selain venue, kostumnya juga sangat artistik khas Papua. Tarian Perang ini jadi salah satu sajian yang paling ditunggu oleh wisatawan dari Papua. Untuk itu, festival ini jangan sampai terlewatkan,” kata Pitana.
Tarian Perang akan digelar selama dua hari. Menariknya, simulasi perang ini juga akan dimeriahkan dengan dengan alat musik tradisional Pikon, yaitu alat musik yang terbuat dari kulit kayu.
Ketua Pelaksana Top 100 Calender of Event (CoE) Wonderful Indonesia Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuti, pun menyambut bahagia pelaksanaan festival ini.
“Festival Lembah Baliem sangat kaya warna dan budaya Papua. Tarian Perang merupakan instrumen penting kekayaan budaya mereka. Ada juga Pikon yang unik. Tidak banyak orang bisa memainkan alat musik ini, hanya mereka punya keahlian khusus,” ujarnya.
Esthy melanjutkan, selain atraksi budaya, Festival Lembah Baliem juga siap memamerkan kekayaan kuliner.
“Selain seni budaya khasnya, Papua juga kaya dengan kuliner. Semuanya akan disajikan secara natural. Jadi, wisatawan benar-benar bisa menikmati keseharian mereka,” ucapnya.
Namun, beberapa catatan wajib diingat oleh wisatawan. Sebelum menikmati Festival Lembah Baliem, ada syarat administrasi yang harus dipenuhi. Mereka harus memiliki Surat Keterangan Jalan yangbisa didapatkan dari beberapa Kantor Kepolisian di wilayah Jayapura, Merauka, Timika, Biak, Nabire, hingga Manokwari.
(*)