Perjalanan Panjang Cokelat Masuk ke Indonesia dan jadi Simbol Romantisme

Simak perjalanan panjang cokelat mulai dari masa sebelum masehi hingga jadi camilan favorit masyarakat di seluruh dunia, termasuk Indonesia

oleh Annissa Wulan diperbarui 02 Agu 2018, 21:45 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2018, 21:45 WIB
Cokelat
Ilustrasi cokelat (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Apa Anda salah seorang yang sangat menyukai cokelat? Jika iya, tahukah Anda cokelat memiliki sejarah yang panjang sebelum menjadi camilan favorit masyarakat di seluruh dunia saat ini?

Awalnya, cokelat ditemukan pada 400 tahun sebelum Masehi dalam bentuk kakao. Suku Maya dan Aztec jadi yang pertama mengolah kakao menjadi minuman, saat itu disebut sebagai Xocoatl, yang berarti cairan pahit.

Pada saat itu, cokelat juga dianggap sebagai simbol kehidupan dan kesuburan, disebut Theobroma atau minuman para dewa. Biji kakao juga sempat dijadikan sebagai alat transaksi.

Pada tahun 1528, Hernan Cortez mempersembahkan kako kepada Raja Charles V, dan membuatnya tersebar ke seluruh penjuru dunia. Di tahun 1600-an, kakao digunakan sebagai hantaran mewah jika ada pernikahan antara dua anggota kerajaan dan sejak itulah, cokelat dijadikan simbol romantisme.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Kisah Panjang Si Cokelat Sejak Sebelum Masehi Hingga Jadi Camilan Favorit Anda
Simak di sini perjalanan panjang cokelat mulai dari sebelum Masehi hingga menjadi camilan favorit masyarakat di seluruh dunia, penasaran?

Perjalanan panjang cokelat

Cokelat
Ilustrasi cokelat (iStockphoto)

Sejak kakao mulai populer di Spanyol, masyarakat mencampurkannya dengan berbagai rempah. Tahun 1800, Prancis memiliki fasilitas industri manufaktur cokelat yang pertama di dunia.

Bagaimana akhirnya cokelat bisa masuk ke Indonesia? Tahun 1560, kakao diperkenalkan di Sulawesi Utara, namun hanya sebagai tanaman sela di antara kopi.

Sekarang, Indonesia menempati peringkat ketiga sebagai negara penanam dan penikmati cokelat, setelah Ghana dan Pantai Gading. Selain itu, cokelat juga berada di urutan keempat sebagai camilan terfavorit masyarakat Indonesia, setelah pastry, biskuit, dan permen.


Perjalanan panjang cokelat

Susu Cokelat (pixabay)
Ilustrasi susu cokelat. (Foto: Pixabay)

Untuk mempertahankan hal ini, Mondelez Indonesia sebagai bagian dari industri tersebut berupaya membuat cokelat menjadi lebih terjangkau dan menyesuaikannya dengan masyarakat Indonesia sendiri. Mondelez Indonesia terus mengembangkan kualitas melalui produk-produknya, seperti Cadbury Diary Milk.

Perjalanan cokelat di Indonesia tak lepas dari beragam tantangan, seperti pertanian kakao yang masih dilakukan secara tradisional, serta generasi muda kurang tertarik untuk membudidayakan kakao. Mondelez berusaha memberikan solusi akan hal-hal tersebut melalui program Cocoa Life.

Cocoa Life dibuat sejak tahun 2013 dan saat ini sudah membawahi sekitar 27 ribu petani di 800 desa dari 4 provinsi di Indonesia. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya