Ada Pembuktian Diri di Balik Manisnya Dessert Arromanis

Berawal dari ketidaksengajaan, Armita Sunaryo membuktikan dirinya lewat Arromanis.

oleh Asnida Riani diperbarui 22 Okt 2018, 10:30 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2018, 10:30 WIB
Dessert Arromanis
Dessert Arromanis. (dok. Instagram @arromanis/https://www.instagram.com/p/BX7HxQ7ng23/?utm_source=ig_web_copy_link/Asnida Riani)

Liputan6.com, Bandung - Armita Sunaryo sama sekali tak merencanakan kelahiran Arromanis, usaha dessert yang sekarang sudah berjalan lebih dari 7 tahun. Ia mengaku, awalnya hanya iseng mengunggah kue hasil kreasinya di Instagram.

"Jadi, awalnya itu di tahun 2011. Aku lagi iseng-iseng baking. Kayak biasa sebenarnya. Terus pas sudah jadi, aku upload di Instagram. Nggak nyangka terus teman-teman kayak 'Mau dong. Mau dong'," ceritanya di acara Instagrammable Business di Bandung, Jawa Barat, Jumat, 12 Oktober 2018.

Siapa sangka, semua sukses yang direngkuh berawal dari sebuah penyakit. "Jadi, aku itu kena hepatitis di tahun 2011. Sama dokter disuruh makan yang manis-manis. Tapi, aku nggak suka manis. Akhirnya baking sendiri. Ubah resepnya dengan takaran-takaran yang jadi buat dessert itu nggak terlalu manis," sambungnya.

Melihat ada pasar, lantaran permintaan yang awalnya hanya dari teman-teman saja, ia kemudian membuat makanan penutup dengan kreasi sendiri, mulai dari resep, sampai look yang super Instagrammable.

Armita Sunaryo
Armita Sunaryo, owner Arromanis. (dok. Instagram Indonesia/Asnida Riani)

Di tengah merintis nama Arromanis, Armita sempat mendapat 'teguran' dari orangtua. "Orangtua itu sempat kayak yang bagaimana gitu. Aku sampai ditanya, 'Mau jadi desainer atau tukang kue?'. Dengar tukang kue itu kayak deg di hati," tuturnya.

Bukan tanpa sebab, perempuan yang tahun depan menyongsong usia kepala tiga ini memang lulusan seni rupa Institut Teknologi Bandung (ITB). "Akhirnya aku buktiin kalau aku bisa walau dari keluarga yang nggak ada background bisnis sama sekali," tambahnya.

Hari demi hari yang dijalani membuat Armita sadar ternyata passion-nya ternyata memang di makanan. "Apalagi aku memang suka makan, kan," ujarnya sembari tertawa. Kecintaan ini pun kemudian diekspansi dengan membuka gerai di salah satu sudut kota Bandung, Jawa Barat.

"Buka store itu di tahun 2014. Nggak nyangka juga. Dipikir bakal jualan online saja lewat Instagram. Tapi, pas ada yang nawarin tempat ini, kami dekor kecil-kecilan sampai jadi kayak sekarang," ucapnya.

Walau kini Arromanis telah jadi salah satu dessert kenamaan, namun Armita Sunaryo tak lantas berhenti berkeasi. Buktinya, banyak sajian dengan wajah baru yang bisa dinikmati para pecinta dessert.

 

Simak video pilihan di bawah ini:

Tips Jualan Makanan di Instagram

Arromanis
Arromanis. (dok. Instagram @arromanis/https://www.instagram.com/p/BX2IsuOHDUl/?utm_source=ig_web_copy_link/Asnida Riani)

Memulai bisnis lewat Instagram, Armita Sunaryo pun berbagi tips untuk memasarkan produk, terutama makanan, secara online. Sebagai permulaan, niat itu harus dimulai lebih dulu. "Karena biasanya banyak orang punya ide, tapi nggak mulai-mulai," tuturnya.

Kemudian, karena bisnis makanan dibangun dari kesan rasa customer, Armita memilih untuk memberikan sampling ke teman-teman. "Nanti mereka kasih semacam testimoni. Beberapa orang dengan follower taruhlah 200, 300, atau 500 kan lumayan jadi dilihat," sambungnya.

Karena berbisnis lewat online, maka tampilan visual harus diperhatikan untuk menarik minat. "Mereka kan belum bisa ngerasain. Makanya visual penting banget buat narik perhatian kalau berbisnis online," tuturnya.

Kemudian, poin paling penting dari berjualan makanan adalah memastikan produk yang dijual memang enak. "Tampilan boleh semenarik mungkin. Tapi, kalau ternyata nggak enak, buat apa? Orang bakal sekali beli doang," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya