Alasan di Balik 4 Instruksi Penting Pramugari Saat Pesawat Hendak Terbang dan Mendarat

Dari memakai sabuk pengaman, sampai menegakkan sandaran kursi, berikut alasan di balik instruksi-instruksi penting saat take-off dan landing pesawat terbang.

oleh Asnida Riani diperbarui 02 Nov 2018, 12:45 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2018, 12:45 WIB
Ilustrasi pesawat terbang
Ilustrasi pesawat terbang. (dok. pexels.com/Asnida Riani)

Liputan6.com, Jakarta - Bagi Anda yang sudah sering naik pesawat terbang, rentetan instruksi dari pramugari ketika hendak take-off dan landing mungkin sudah sangat familiar. Bukan tanpa sebab tentunya prosedur ini harus dilakoni.

Dikutip dari planeandpilotmag.com, Jumat (2/11/2018), menurut David Palmerton, ahli Federal Aviation Administration (FAA) Amerika Serikat, 80 persen kecelakaan pesawat terjadi di waktu take-off dan landing, yakni tiga menit selama take-off dan delapan menit sebelum mendarat, yang juga dikenal sebagai critical eleven.

Di waktu-waktu seperti ini, awak kabin pesawat terbang biasanya akan memberi sederet instruksi yang harus Anda taati. Mereka adalah mengenakan sabuk pengaman, melipat meja, membuka penutup jendela, dan menegakkan sandaran kursi. Jadi, apa alasan di balik instruksi-instruksi ini?

Memakai sabuk pengaman

Memang disarankan dipakai selama penerbangan. Namun, waktu take-off dan landing jadi momen paling krusial Anda harus memakai sabuk pengaman. Menurut Kevin Hiatt, CEO Flight Safety Foundation seperti dikutip dari businessinsider, Jumat (2/11/2018), memakai sabuk pengaman sangatlah penting.

"Kalau tidak, di keadaan darurat Anda sangat mungkin terlempar dari kursi, mengenai penumpang lain, bahkan membuat kepala Anda terbentur," ucapnya. Tak memakai sabuk pengaman membuat Anda berpotensi terluka, bahkan bisa sangat parah di beberapa keadaan.

Melipat meja

"Pada dasarnya, meja pesawat terbang harus dilipat saat take-off dan landing sehingga mereka tidak akan menghalangi bila harus mengevakuasi penumpang jika terjadi keadaan darurat," kata Manajer Komunikasi Perusahaan JetBlue, Morgan Johnston, seperti dilansir dari travelandleisure, Jumat (2/11/2018).

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Membuka Penutup Jendela dan Menegakkan Sandaran Kursi

Ilustrasi
Ilustrasi pesawat terbang. (dok. unsplash.com/Asnida Riani)

Membuka penutup jendela

CEO Aviation Safety Network CEO, Harro Ranter, menuturkan seperti dikutip dari mailonline travel, Jumat (2/11/2018), dalam keadaan darurat yang berujung pada evakuasi, penting untuk melihat pemandangan di luar, apakah sisi itu aman atau tidak untuk menyelamatkan diri.

"Jika situasi di sisi Anda tak memungkinkan, jadi bisa mencari jalan keluar lain," tuturnya. Kepala Pelatihan dan Teknikal Penerbangan British Airways, Dave Thomas, menambahkan, membuka penutup jendela juga memungkinkan Anda mendapat sebanyak mungkin cahaya dalam keadaan darurat.

Menegakkan sandaran kursi

Jangan sepelekan instruksi ini karena penting untuk mengantisipasi keadaan darurat. Proses evakuasi bisanya hanya terjadi dalam hitungan detik. Jika kursi tak ditegakkan, itu akan menghambat, bahkan membuat penumpang di belakangnya terjebak dan tak bisa diselamatkan.

"Kursi yang tak ditegakkan akan menghambat penumpang yang duduk di dekat jendela untuk keluar ke koridor. Itu sangat tak efektif di keadaan darurrat yang memerlukan waktu efakuasi sangat singkat," tutur Candace Kolander, Koordinator Keselamatan dan Kesehatan untuk Asosiasi Prosedur Penerbangan seperti dikutip dari cntraveler.com, Jumat (2/11/2018).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya