Liputan6.com, Jakarta – Ada sejumlah cara yang bisa kita lakukan saat orang yang kita kenal atau bahkan teman kita mengalami kekerasan seksual seperti pemerkosaan. Pada banyak kasus pemerkosaan, sebagian besar korban enggan untuk menceritakan hal yang dialaminya. Mereka tak mau berbagi cerita karena berbagai macam alasan.
Mulai dari merasa malu, kurang percaya terhadap pendengar, takut akan adanya pembalasan dan masih banyak lagi. Kalau itu terjadi, beban psikologis dan fisik harus ditanggung sendiri oleh korban.
Memang tak mudah untuk memberikan empati atau dukungan pada mereka, bahkan meski mereka teman kita sendiri. Ada sejumlah cara yang bisa kita lakukan untuk berusaha mengurangi beban psikologis pada mereka.
Advertisement
“Biasanya mereka sangat tetutup dan membentengi diri dari orang lain termasuk orang yang sangat dikenalnya sekali pun. Mereka hanya mau bicara pada orang tertentu yang mereka anggap bisa menenangkan mereka dan itu pun tidak serta-merta terjadi,” tutur Tika Bisono pada Liputan6.com, Kamis (8/11/2018).
Baca Juga
Menurut Tika, salah satu cara untuk menunjukkan empati bisa dengan mengirimkan kartu yang berisi kata-kata dukungan dan dipastikan diterima langsung oleh penyintas.
“Kita tulis kata-kata dukungan dan tulis juga saya siap membantu dan mendengarkan jika dibutuhkan,” terangnya.
Tika Bisono juga mengatakan jangan sekali-sekali memberi dukungan melalui alat komunikasi maupun media sosial seperti WhatsApp (WA). Langkah ini sebaiknya dihindari karena rentan terjadi kebocoran data atau informasi.
Hal itu justru bisa memperburuk situasi korban. Mereka memang butuh seseorang untuk diajak bicara dan berbagi cerita, tapi harus benar-benar bisa dipercaya karena masalah pemerkosaan memang tidak mudah danbutuh waktu lama untuk bisa melupakannya.
Saksikan video pilihan di bawah ini: