Kuliner Malam Jumat: Mencicipi Ayam Malaya, Menu Favorit Warung Gaul Menteng

Mencicipi Ayam Malaya, menu favorit di salah satu kedai bernama Warung Gaul yang berada di kawasan Menteng.

oleh Putu Elmira diperbarui 15 Nov 2018, 20:45 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2018, 20:45 WIB
Kuliner Malam Jumat: Mencicipi Ayam Malaya, Menu Favorit Warung Gaul Menteng
Mencicipi Ayam Kuluyuk, menu favorit di salah satu kedai bernama Warung Gaul yang berada di kawasan Menteng. (Liputan6.com/Putu Elmira)

Liputan6.com, Jakarta - Ada beragam pilihan kuliner di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, terutama saat malam hari tiba. Salah satunya adalah warung tenda kaki lima yang ternyata banyak diserbu pengunjung ketika malam belum terlalu larut.

Kedai itu bernama Warung Gaul yang terletak di Jalan Gereja Santa Theresia, Menteng, Jakarta, tepatnya di seberang pom bensin. Warung Gaul buka setiap hari pukul 18.00-01.00 WIB.

Warung yang telah berdiri selama 20 tahun ini menyajikan varian makanan dari nasi goreng, mi rebus atau kuah, dan beragam Chinese food yang menggugah selera. Namun, di antara banyak pilihan, selalu ada yang jadi unggulan.

"Menu favorit di Warung Gaul ada ayam malaya dan ayam gohyong," kata Ibeng, salah satu juru masak Warung Gaul kepada Liputan6.com, beberapa waktu lalu.

Ayam malaya sendiri adalah ayam tanpa tulang yang dibalut tepung. Setelah digoreng, ayam tersebut disiram oleh kuah asam dan manis. Sedangkan, ayam gohyong berisi ayam cincang yang dibalut telur lalu digoreng. Ayam malaya dan ayam gohyong dijual seharga Rp 23 ribu.

Selain dua menu favorit itu, Warung Gaul juga menyuguhkan kuliner lain yang terdiri dari aneka nasi goreng seharga Rp 15 ribu-Rp 22 ribu. Ada pua lomie, ifumie, cap cay, hingga Puyung Hai.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Antusiame Pengunjung

Kuliner Malam Jumat
Ayam gohyong dan nasi goreng ikan asin di Warung Gaul. (Liputan6.com/Putu Elmira)

Eksistensi Warung Gaul selama 2 dekade telah sukses mencuri hati para pecinta kuliner. "Sudah lama sekitar 20 tahunan, sebelumnya di jalan Lombok di lampu merah. Kalau di sini (Jalan Gereja Santa Theresia) sudah sekitar 8 tahun," kata Ibeng.

Meski membuka warung di pinggir jalan, Warung Gaul justru lebih banyak didatangi oleh pengunjung bermobil. "Kalau malam libur lebih ramai lagi sampai antre-antre, kalau nggak kebagian bangku, kebanyakan makan di mobil," tambahnya.

Cita rasa makanan Warung Gaul mendapat apresiasi dari salah seorang pengunjung. Benar saja, dua menu favorit yang disampaikan sang juru masak juga jadi pilihannya.

"Saya tahu Warung Gaul pertama kali dari teman sekitar tahun 2011. Menu favorit saya ayam malaya, ayam kuluyuk, gohyong, sama nasi goreng ikan asin," kata Renata kepada Liputan6.com.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya