Dita Soedarjo Hadirkan Kampanye Peduli Anak dan Perempuan

Selain berbisnis, Dita Soedarjo juga menyuarakan program kemanusiaan berupa kampanye peduli anak juga perempuan.

oleh Putu Elmira diperbarui 27 Nov 2018, 08:15 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2018, 08:15 WIB
Dita Soedarjo Hadirkan Kampanye Peduli Anak dan Perempuan
Selain berbisnis, Dita Soedarjo juga menyuarakan program kemanusiaan berupa kampanye peduli anak juga perempuan. (Bambang E. Ros/Fimela)

Liputan6.com, Jakarta - Dita Soedarjo selama ini lebih dikenal sebagai pebisnis ulung dan sosialita. Namun di sisi lain, tunangan Denny Sumargo ini juga memiliki kepedulian pada pendidikan anak juga perempuan lewat kampanye bertajuk Let's Share dan Dignity Woman.

"Program ini tentang edukasi ke perempuan. Kita lihat bayi misalnya mereka nggak ada tempat tinggal yang layak, bayi juga banyak ditelantarkan, ada yang dipukuli. Permasalahan yang aku lihat anak muda, orangtua yang nggak siap punya anak." jelas Dita Soedarjo di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Pada mulanya, Dita tidak banyak mengerti mengetahui yang terjadi di lapangan karena lingkup pergaulannya yang kecil. "Call me naif, jujur saja karena aku dibesarkan dengan keluarga yang circle kecil banget. Baru ke lapangan pas aku lulus kuliah karena aku sempat sekolah di Amerika," tambahnya.

Saat terjun langsung, Dita mendengar salah satu kisah pilu dari seorang anak di daerah Cilincing. "Anak ini diperkosa oleh bapaknya sendiri dan mamanya ngejual dia," kata Dita Soedarjo.

Beragam kasus yang terjadi di luar sana membuat Dita tergerak untuk melakukan sesuatu. Ia pun mulai membentuk Dignity Woman yang membantu memberikan para perempuan kepercayaan diri.

"Kita ada workshop public speaking Choky Sitohang dia pernah bantu kita untuk kasih self-confidence, public speaking atau nggak trauma healing ke ibu-ibu ini," jelasnya.

"Kalau ibu-ibu ini nggak disembuhin sama trauma dan ketakutan dia, ini ke anaknya juga error, dia bisa melakukan hal-hal yang nggak semestinya seorang ibu lakukan ke anaknya," tambah Dita.

Menurut Dita, perempuan harus sehat agar sang suami tetap betah dan anak tidak salah didik, begitu pula dengan mental health. "Di Jakarta mental health itu sangat tabu. Orang malu mereka pikir mereka gila, padahal itu bukan gila. Setiap orang kadang-kadang punya tekanan yang kuat untuk mengalami perubahan," ungkapnya.

"Kalau ada yang mau volunteer, bantu-bantu ibu-ibu ini kasihan mereka ditinggalin suami, mereka perlu support kita. Tahun depan kita mau campaign lebih ke mental health jadinya kalau Anda mau bantu konseling atau ada any idea untuk bantu-bantu perempuan, contact us," kata Dita Soedarjo.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya