AHY Disambut bak Keluarga Kerajaan di Istano Basa Pagaruyung

AHY mengaku senang bisa berkunjung ke Istana Pagaruyung yang bersejarah, megah dan merupakan warisan kebudayaan yang sangat mulia.

oleh Henry Hens diperbarui 20 Mar 2019, 20:46 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2019, 20:46 WIB
Agus Harimurti Yudhoyono
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat berkunjung ke Istano Basa Pagaruyung, kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. foto: istimewa

Liputan6.com, Jakarta - Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengunjungi tiga kabupaten dan dua kota di Sumatera Barat pada 20-21 Maret 2019.

Setelah menempuh satu jam penerbangan dari Jakarta, AHY tiba di Bandara Internasional Minangkabau, Rabu, 20 Maret 2019 dan melanjutkan perjalanan darat ke Istano Basa Pagaruyung, kabupaten Tanah Datar. Waktu tempuhnya sekitar dua jam, melewati Lembah Anai dengan air terjunnya yang masyhur.

"Saya senang bisa berkunjung ke Istana Pagaruyung yang bersejarah dan memiliki kemegahan serta warisan kebudayaan yang sangat mulia. Warisan ini perlu kita pelihara sampai kapan pun," ucap AHY di hadapan awak media, dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com.

Istano Basa Pagaruyung atau yang berarti Istana Besar Kerajaan Pagaruyung adalah salah satu kerajaan di Sumatera Barat yang masih lestari sampai sekarang. Dilansir dari laman Indonesia Kaya, istana ini mengabadikan kemegahan arsitektur dari pusat pemerintahan kerajaan.

Walaupun wujud yang berdiri megah sekarang ini bukanlah bangunan aslinya, tapi berbagai detail ciri khas arsitektur yang dimilikinya masih sama seperti kondisinya di masa lampau. Istano ini didirikan oleh Raja Adityawarman pada 1347. Pada 1804, Istano Basa Pagaruyung ini pernah dibakar oleh Belanda lalu dibangun lagi.

Pada 1966, Istano kembali terbakar akibat petir, lalu dibangun kembali pada 1973. Pada 2006, istana kembali disambar petir. Api melalap bangunan istana yang terbuat dari kayu, menghanguskan sebagian besar pusaka kerajaan. Pembangunan kembali dimulai pada 2007 dengan anggaran Pemda dan berbagai bantuan.

Pada 2013, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meninjau langsung pembangunan kembali Istano Basa Pagaruyung dan turut membantu.

Sebagai ungkapan syukur dan terima kasih, masyarakat Minang menganugerahi SBY dengan gelar "Yang Dipertuan Maharajo Pamuncak Sari Alam", sedangkan Ibu Ani Yudhoyono mendapat gelar "Puan Puti Ambun Sari".

Keluarga AHY Dihormati

Agus Harimurti Yudhoyono
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat berkunjung ke Istano Basa Pagaruyung, kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. foto: istimewa

"Dulu pernah terjadi kebakaran akibat petir. Alhamdulillah sudah bisa direstorasi dan diresmikan pak SBY. Saya tentunya ingin bisa merasakan apa yang dialami Pak SBY dan Bu Ani waktu mereka berkunjung ke sini," terang AHY.

Sesampainya di halaman Istana, AHY disambut prosesi pencak silat Gelombang dilanjutkan Sekapur Sirih yang dibawa tiga gadis cilik. Sebelum naik tangga Istana, pria berusia 40 tahun ini disambut upacara Manogu yang bersifat sakral dan hanya diberikan pada keluarga kerajaan.

Semua rangkaian acara ini mencerminkan penerimaan masyarakat Minang atas kehadiran AHY sebagai bagian dari keluarga yang dihormati di Sumatera Barat.  AHY kemudian meninjau langsung istana yang saat ini sudah kembali terestorasi.

Suami dari Annisa Pohan ini mengagumi interior istana dengan tiang-tiang tinggi. Lalu ada dua lantai lagi di atas lantai yang dikunjungi AHY. Dinding bangunannya dihiasi ornamen ukiran berwarna-warni. Total ada sekitar 58 jenis motif yang berbeda-beda. Ia juga sempat mampir meninjau dapur tradisional.

"Semoga bisa terus dipelihara ya Pak Bu," ucap AHY kepada pemandu dan masyarakat yang hadir. Dalam kunjungan ini, AHY diterima oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Tanah Datar mewakili Bupati yang berhalangan hadir.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya