Liputan6.com, Jakarta - Menjalani puasa Ramadan selama satu bulan penuh pasti menjadi tantangan tersendiri untuk setiap orang. Ada sejumlah cara untuk selalu menaikkan motivasi setiap menjalani puasa.
Salah satu hal yang perlu dilalkukan mungkin adalah menyiapkan makanan favorit apa yang ingin disantap saat waktu buka puasa tiba.
Advertisement
Baca Juga
Banyak orang pasti tertarik makan makanan yang digoreng, dan di luar juga pasti banyak yang menjual makanan yang digoreng.
Bahkan gorengan bisa dibilang termasuk menu buka puasa yang paling banyak diminati orang Indonesia. Bukan hanya bisa memuaskan rasa lapar dengan rasa gurihnya, gorengan selalu memiliki daya tariknya sendiri untuk disantap kapan saja.
Namun alangkah baiknya kalau kita tak sering makan makanan yang digoreng saat bukan puasa. Kenapa? Dilansir dari Fimela.com, berikut alasan jangan terlalu banyak menyantap makanan yang digoreng.
Tinggi Kalori
Makanan yang digoreng akan menyerap minyak selama digoreng. Hal ini akan meningkatkan jumlah kalori makanan dan kandungan lemak jahatnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Lemak Trans Tinggi
Umumnya, makanan yang digoreng akan mengalami hidrogenasi lemak. Proses pemanasan mengubah struktur kimia lemak sehingga menjadi lemak trans, jenis lemak yang bersifat racun untuk tubuh.
Risiko Sakit Meningkat
Minyak yang diserap tubuh kita akan meningkatkan kolesterol sehingga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung seperti penyumbatan arteri, stroke dan jatung koroner. Lemak trans juga bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, kanker, diabetes dan obesitas.
Jadi, kalau Anda ingin tetap sehat selama menjalani puasa, makanlah makanan sehat dan menghindari makan makanan yang digoreng terutama saat berbuka. (Feby Anindya Kirana/Fimela.com)
Advertisement