Ternyata Ini Destinasi Favorit Legenda Tinju Indonesia

Chris John kerap mengisi waktu untuk berlibur. Untuk urusan wisata, Chris memiliki lokasi favorit. Apa itu?

oleh Reza diperbarui 08 Jul 2019, 09:53 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2019, 09:53 WIB
Chris John
Chris John kerap mengisi waktu untuk berlibur. Untuk urusan wisata, Chris memiliki lokasi favorit. Apa itu?

Liputan6.com, Jakarta Siapa yang tidak mengenal nama besar Chris John. Pemilik nama asli Yohannes Christian John ini adalah petinju terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Namun, ia telah gantung sarung tinju. Lantas apa saja aktivitas petinju berjuluk The Dragon setelah pensiun? Dan apa sih destinasi favoritnya untuk berlibur?

Sekadar mengingatkan, kalian yang kangen melihat aksi Chris John, segera saja berangkat ke Kupang. Karena, ia akan tampil dalam laga eksibisi melawan Gubernur NTT Victor Laiskodat. Tepatnya dalam laga The Border Battle di GOR Flobamora, Kupang, Minggu (7/7) malam.

Dijumpai disela-sela Welcome Dinner The Border Battle, petinju legendaris itu mengaku sedang menikmati waktu bersama keluarga.

“Sekarang saya lebih banyak menikmati waktu bersama keluarga. Dulu waktu aktif bertinju kan mereka banyak saya tinggal. Sekarang saya mengganti waktu yang hilang dulu,” tutur petinju yang sangat ramah ini.

Bersama keluarga, Chris John kerap mengisi waktu untuk berlibur. Untuk urusan wisata, Chris memiliki lokasi favorit.

“Kalau saya pribadi sangat senang demgan wisata pegunungan. Karena di sana kita bisa mendapatkan banyak. Udaranya segar, sejuk. Pemandangannya juga indah. Dan tenang. Makanya saya suka sekali kalau berlibur ke gunung,” katanya, Jumat (5/7).

Namun, jika disuruh mengisi waktu bersama keluarga, Chris lebih memilih Bali.

“Bali menurut saya masih menjadi destinasi favorit. Masih menjadi pilihan terbaik untuk mengisi waktu libur. Apalagi bersama keluarga,” tutur Chris yang mencatatkan rekor sebagai petinju kedua terlama yang menjadi juara dunia kelas bulu sepanjang masa.

Walau sudah pensiun, Chris John tetap tidak jauh dari dunia tinju. Ia membentuk Chris John Foundation. Bersama badan ini, ia konsisten menggaungkan dunia tinju. Salah satunya dengan menggelar The Border Battle di Kupang, Nusa Tenggara Timur, 5-7 Juli 2019.

Chris John mengaku masih sangat termotivasi untuk menaikkan pamor tinju di Indonesia. Juga menggali potensi tinju Tanah Air.

“Makanya kita memilih Kupang. Karena Kupang memiliki banyak potensi. Tapi kita membutuhkan dukungan. Aya juga berencana membuka sasana di Kupang untuk mengakat potensi itu. Tapi sekali lagi, kita butuh dukungan. Mudah-mudahan Pak Gubernur mendengarnya,” papar Chris John.

Bakat-bakat tinju NTT dan sekitarnya turut ditampilkan, Sabtu (6/7). Petinju asal Belu, Sumba Timur, dan sekitarnya tampil dalam pertandingan amatir. Laga ini menjadi bagian eksebisi The Border Battle.

Kabid Pemasaran Area II Regional III di Deputi Pemasaran I Kemenpar Hendry Noviardi mengatakan The Border Battle mampu menarik wisatawan nusantara dan mancanegara.

“Indikasinya adalah peserta. Di bagian amatir, peserta dari berbagai daerah hadir. Ada dari Kalimantan Selatan, Bali, dan DKI Jakarta. Ada juga beberapa petinju Pelatnas. Ada juga pertandingan perebutan gelar yang melibatkan petinju Australia, Thailand, dan Filipina. Juga pertandingan tambahan antara 3 petinju NTT melawan 3 petinju Timor Leste. Jadi sasaran wisatawannya sangat luar biasa,” kata Hendry.

Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani, mengatakan crossborder harus mendapat treatment tepat untuk menarik wisatawan perbatasan.

“Sport tourism berupa tinju sangat diminati di Timor Leste dan NTT. Ini event yang bagus. Apalagi ada perebutan sabuk juara dunia versi IBO dan WBC. Namun, kita berharap event ini juga bisa ditarik lebih ke perbatasan seperti Atambua. Karena gaungnya akan lebih dahsyat,” ujar Ricky.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, sport tourism adalah cara yang sangat efektif untuk mendatangkan wisatawan mancanegara. Kemasan dan hadiah yang kompetitif bisa menjadi daya tarik peserta mancanegara.

“Dalam sport, peserta tidak datang sendiri. Selalu ada tim pelatih, ofisial. Mungkin juga keluarga dan supporter. Itulah yang membuat sport tourism istimewa. The Border Battle juga melakukan itu. Gengsinya ada. Yaitu perebutan gelar juara dunia. Dan pesertanya juga mancanegara. Saya yakin The Border Battle akan sukses,” paparnya.

 

(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya