Mesir Buka Piramida Bent untuk Wisatawan, Tertarik?

Wisata piramida menjadi salah satu andalan Mesir mendulang pendapatan negara yang menurun tajam sejak terjadi gejolak politik di negeri itu.

oleh Komarudin diperbarui 15 Jul 2019, 17:04 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2019, 17:04 WIB
Ilustrasi Piramid
Mesir membuka piramida Bent untuk wisatawan (Dok.Unsplash.com)

Liputan6.com, Jakarta - Mesir membuka Piramida Bent untuk wisatawan sejak Sabtu, 13 Juli 2019. Piramida yang dibangun untuk Firaun Sneferu itu memiliki tinggi 101 meter. Wisatawan saat ini dapat memanjat terorongan sempit dengan lebar 76 meter dari pintu masuk yang ditinggikan di bagian utara piramida.

Terdapat dua kamar di dalam bangunan yang berusia 4.600 tahun itu. Dikutip dari Reuteurs, Senin (15/7/2019), piramida  yang berada di selatan Kairo yang menandakan tahap evolusi struktur piramida.

Pengunjung juga dapat memasuki piramida sebelahnya yang berdiri berdampingan setinggi 18 meter. Bangunan itu dibangun untuk istri Sneferu, Hetepheres, yang telah lebih dulu dibuka sejak penggaliannya pada 1956.

Piramida Bent satu dari dua untuk Dinasti Keempat pendiri Firaun Sneferu di Dahshur, di ujung selatan necropolis Memphis, yang dimulai dari Giza.

Wujudnya tak biasa. Tingginya 49 meter pertama, yang sebagian besar berbentuk casing batu kapur halus, dibangun pada sudut 54 derajat yang curam, bagian atasnya meruncing.

Bentuk sudutnya kontras dengan sisi lurus Piramida Merah Sneferu di sebelah utara. Piramida itu yang pertama dari piramida Mesir kuno yang sepenuhnya terbentuk dan langkah berikutnya menuju piramida agung Giza.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Mengubah Sudut

Menikmati Mesir Lewat Kemegahan Piramida dan Spinx
Seorang pria menunggang unta dengan latar belakang piramida Khafre yang berada di dataran tinggi Giza di pinggiran barat daya ibukota Kairo, Mesir (6/12). (AFP Photo/Mohamed El-Shahed)

Arsitek mengubah sudutnya ketika retakan mulai muncul dalam struktur, kata Mostafa Waziri, Sekretaris Jenderal Dewan Tertinggi Barang Antik Mesir.

"Sneferu hidup sangat lama ... para arsitek ingin mencapai bentuk yang lengkap, bentuk piramida," kata Mohamed Shiha, Direktur Situs Dahshur. "Tepat di mana dia dimakamkan. Kami tak yakin akan hal itu. Mungkin dalam piramida (Bent) ini, siapa yang tahu?"

Pihak berwenang berusaha untuk mempromosikan pariwisata di Dahshur, sekitar 28 km (17 mil) selatan Kairo pusat. Situs ini terletak di padang pasir terbuka, menarik banyak pengunjung, dan bebas dari calo dan hiruk pikuk Giza.

Ketika mereka membuka piramida, para arkeolog mempresentasikan mumi, masker, alat, dan peti mati yang ditemukan selama penggalian yang dimulai di dekat piramida Dahshur tahun lalu dan akan berlanjut.

"Ketika kami mengeluarkan benda-benda itu, kami menemukan ... daerah makam tersembunyi yang sangat kaya," kata Waziri.

Mempromosikan Dahshur adalah bagian dari upaya yang lebih luas untuk meningkatkan pariwisata, sumber penting pendapatan asing bagi Mesir yang menurun tajam setelah pemberontakan pada 2011. Diharapkan, sektor tersebut bisa segera pulih secara bertahap.

Para arkeolog juga meluncurkan makam terdekat Sa Eset, seorang pengawas piramida di Kerajaan Tengah, yang telah ditutup sejak penggaliannya pada 1894 dan berisi teks-teks penguburan hieroglif yang diawetkan. Sejumlah duta besar pun diundang untuk menghadiri pengumuman arkeologi itu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya