Suasana Gunung Tangkuban Parahu Dua Pekan Sebelum Erupsi

Gunung Tangkuban Parahu ramai dikunjungi para wisatawan domestik dua pekan sebelum dinyatakan erupsi.

oleh Komarudin diperbarui 27 Jul 2019, 07:04 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2019, 07:04 WIB
Gunung Tangkuban Parahu
Suasana Gunung Tangkuban Parahu dua pekan sebelum erupsi (Liputan6.com/Komarudin)

Liputan6.com, Jakarta - Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu tampak ramai. Para pengunjung mulai berdatangan dari berbagai daerah ke kawasan Kawah Ratu di Subang, Jawa Barat. Untuk bisa menikmati keindahan Tangkubab Parahu, pengunjung harus membayar tiket Rp30 ribu per orang.

Jarum jam baru menunjukkan sekiat pukul 08.00 WIB, para pengunjung sudah mulai memadati Kawah Ratu tersebut. Udara cukup dingin dan kabut masih belum menghilang, meski posisi matahari perlahan mulai meninggi. 

Para wisatawan seperti tak bosan mengunjungi KWA Gunung Tangkuban Parahu, meski telah beberapa kali datang ke tempat tersebut. Suasana di Tangkuban Parahu sejuk dan panorama alamnya yang indah jadi alternatif tempat untuk melepas penat.

"Paling ramai biasanya Sabtu-Minggu atau libur Lebaran atau libur sekolah. Kayak hari libur sekarang, sebentar lagi juga akan tambah ramai di sini," jelas seorang tukang foto kepada Liputan6.com medio Juli 2019.

Udaranya yang sejuk, Tangkuban Parahu masih terbilang favorit dikunjungi pengunjung. Selain itu, mereka juga bisa mengabadikan kunjungan mereka dengan kamera telepon genggam.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Membelakangi Kawah Ratu

Gunung Tangkuban Parahu
Pemandangan Kawah Ratu Gunung Tangkuban Parahu dua pekan sebelum erupsi (Liputan6.com/Komarudin)

Dari banyak pengunjung, mereka paling banyak mengabadikan kunjungannya dengan posisi membelakangi kawasan Kawah Ratu bersama keluarga atau sendiri. Dari kejauhan, terlihat gumpalan kawah seperti mendidih.

Sambil menawarkan barang dagangannya, berupa mainan anak-anak, topi, sarung tangan, syal leher, para penjual menawarkan diri untuk membantu memotretkan para wisatawan domestik.

Selain potret membelakangi kawah, pelancong juga banyak mengabadikan kunjungannya bersama anak mereka saat hendak menunggang kuda. Mereka rela membayar Rp80 ribu per orang untuk jarak sejauh sekitar 250 meter.

Gunung Tangkuban Parahu yang tampak damai dan memberikan cuaca sejuk serta ramai dikunjungi pengunjung, berubah dua minggu kemudian. Gunung Tangkuban Parahu dinyatakan erupsi, Jumat, 26 Juli 2019.

Pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menginformasikan wilayah yang terdampak sekitar radius 500 meter dari kawah. Masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu dan pengunjung, wisatawan, pendaki, tak dilarang turun mendekati dasar Kawah Ratu dan Kawah Upas.

"Masyarakat di sekitar G. Tangkuban Parahu, pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata G. Tangkuban Parahu agar mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang jelas," kata Plh. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo, Jumat, 26 Juli 2019.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya