4 Manfaat Tak Terduga dari Permen Karet

Permen karet adalah makanan yang cukup digemari banyak orang. Ternyata, di balik rasa manisnya, kembang gula satu ini menyimpan berbagai khasiat.

oleh Henry diperbarui 15 Sep 2019, 05:00 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2019, 05:00 WIB
Permen karet (iStock)
Ilustrasi permen karet. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Permen adalah salah satu cemilan yang cukup digemari banyak orang. Rasanya manis dan bentuknya yang kecil membuat kita dapat memakannya dimana saja. Permen memiliki tekstur yang keras dan chewy. Salah satu jenis permen yang dapat kunyah adalah permen karet.

Bedanya, permen karet tidak dapat ditelan. Keberadaan permen karet ini diketahui sudah ada sejak ratusan tahun, awalnya bahan dasar kembang gula ini adalah getah pohon. Pohon yang bisa digunakan adalah pohon cemara atau Manilkara chicle. Namun, kini kebanyakan permen karet sudah terbuat dari bahan makanan sintetis.

Meskipun tidak dapat ditelan, kekenyalan permen jenis ini memiliki segudang manfaat untuk tubuh. Mulai dari kesehatan hingga penampilan. Kira-kira, apa saja manfaatnya?

Liputan6.com merangkum empat manfaat jika menguyah permen karet, dilansir dari Health Line, 11 September 2019.

1. Mengurangi Stress dan Memperkuat Ingatan

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa dengan mengunyah permen karet, tingkat stress seseorang dapat berkurang. Riset ini dilakukan kepada mahasiswa, dan dikatakan bahwa terjadi penurunan pada hormon penyebab stres yakni kortisol.

Studi juga menunjukkan bahwa mengunyah permen karet dapat meningkatkan fungsi otak. Hal ini dikarenakan saat mengunyah, aliran darah ke otak semakin lancar sehingga memaksimalkan kinerjanya. Otak akan lebih mudah mengingat momen saat anda mengunyah permen karet, sehingga dianjurkan untuk makan saat sedang belajar atau ingin menghapal sesuatu. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2. Membantu Menurunkan Berat Badan

Kebiasaan Kunyah Permen Karet Bisa Hilangkan Stres
Ilustrasi mengunyah permen karet. (sumber. Lifehack.org)

Siapa sangka jenis gula-gula yang satu ini justru bisa membantu Anda menurunkan berat badan? Permen karet dapat membantu Anda yang sedang diet karena rasa manisnya tidak mengandung kalori yang banyak sehingga tidak akan mengganggu rencana diet. Selain itu, mengunyah permen karet juga bisa mengurangi nafsu makan. Sebuah studi menunjukkan bahwa permen karet dapat membantu menahan rasa lapar dan ingin ngemil sebesar 10 persen.

Tak hanya itu, gerakan mulut yang dilakukan saat mengunyah permen karet bisa membakar kalori. Penelitian menunjukkan orang yang makan permen karet membakar kalori lebih banyak sebesar 19 persen dari pada orang yang tidak mengunyah permen karet sama sekali.

3. Menyegarkan Bau Mulut

Permen karet kini sudah memiliki banyak rasa dan varian. Jika Anda memakan permen dengan rasa manis yang berlebih, memang akan memberikan dampak buruk pada gigi Anda karena gula di dalamnya akan menjadi makanan bagi bakteri dalam mulut. Tapi, bila Anda mengonsumsi permen karet yang mengandung bahan xylitol, Anda akan merasa kebalikannya. Permen tersebut akan mencegah munculnya bakteri penyebab kerusakan gigi dan bau mulut hingga 75 persen.

Fakta lainnya, permen karet yang dikonsumsi setelah makan dapat meningkatkan produksi air liur. Peningkatan ini berpengaruh pada proses pencucian mulut oleh saliva. Gula-gula dan sisa makanan yang menjadi makanan bakteri akan tercuci jika terdapat banyak air liur di dalam mulit.

4. Membantu Berhenti Merokok

Kebiasaan merokok memang sulit dihentikan, tapi permen karet bisa menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan. Mengunyah permen karet membuat mulut menjadi sibuk sehingga mengurangi keinginan untuk merokok. Zat adiktif yang terdapat dalam rokok, yaitu nikotin juga dapat diganti dengan permen karet nikotin.

Permen karet yang satu ini memang mengandung nikotin, namun masih dalam kadar yang rendah sehingga bisa memberikan sensasi yang mirip saat merokok. Namun, konsumsinya dalam sehari juga tetap dianjurkan tidak lebih dari 24 buah. Praktik ini dapat dilakukan selama proses Anda mencoba berhenti merokok, dengan batas maksimal yang dianjurkan adalah tiga bulan. (Novi Thedora)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya