Liputan6.com, Jakarta - Saat perjalanan jauh, aktivitas yang dilakukan kebanyakan orang adalah tidur. Banyak pula yang mengandalkan bantal leher untuk menunjang kenyamanan tidur di perjalanan.
Sejumlah inovasi diciptakan untuk membuat bantal perjalanan yang lebih nyaman. Dilansir dari laman South China Morning Post, Rabu, 18 September 2019, ada tiga inovasi bantal yang diperkenalkan.
Advertisement
Baca Juga
Bantal pertama disebut Evolusi S3. Desainnya seperti bundel busa dua warna dan terdapat pengaman yang mencegah kepala Anda miring ke samping. Tujuannya agar Anda tidak meneteskan air liur di bahu teman perjalanan di samping Anda. Menurut laman Amazon.com, harga bantal keluaran terbaru itu adalah 59 dolar Amerika atau setara dengan Rp826 ribu.
Inovasi kedua adalah bantal terbaru yang dinamakan Ostrich Pillow. Cara penggunaannya, kepala Anda dimasukkan ke dalam lubang hingga menutupi leher. Sementara, tangan diletakkan dalam lubang khusus di depan kepala.
Bantal itu cukup nyaman untuk menyangga kepala sekaligus menciptakan suasana yang lebih tenang karena ada peredam di sekitar telinga. Namun, butuh ruang yang agak luas untuk menggunakannya mengingat ukurannya agak memakan tempat. Berdasarkan lansiran Amazon.com, bantal tersebut dijual seharga 60 dolar AS atau setara dengan Rp840 ribu.
Inovasi terakhir disebut Loop Pillow lantaran bentuknya seperti tali dan digunakan dengan melilitkannya di atas mata dan pipi. Perancangnya adalah orang yang sama yang membuat Ostrich Pillow.
Bentuknya yang fleksibel membuatnya bisa digunakan orang dengan berbagai ukuran kepala. Karena ukurannya minimalis, Anda bisa menyandarkan kepala ke kaca kendaraan atau sandaran kursi. Bantal tersebut dijual seharga 29 dolar AS atau setara Rp406 ribu berdasarkan laman Amazon.com.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement
Kritik Ahli atas Bantal Leher Populer
Inovasi bantal tersebut belum banyak ditemukan di pasaran. Bantal leher menyerupai huruf U masih banyak dipakai orang ketika tidur di perjalanan.
Padahal menurut Harvey Smith, seorang ahli bedah orthopedi dan profesor di Rumah Sakit Universitas Pennsylvania, bantal bentuk U itu belum diteliti manfaatnya secara ilmiah.
Ia juga berpendapat bantal bentuk U tidak cukup menyangga leher dan kepala saat tidur di perjalanan. Pasalnya, berat kepala manusia sekitar 10 pon atau 4,5 kilogram. Namun, bantal itu tidak menyediakan dukungan untuk mencegah pergerakan lateral maupun menyangga bagian depan ketika dagu menunduk.
Selain tak ada penelitian yang membuktikan manfaat bantal tersebut bagi kesehatan, desain bantal dianggap juga memakan tempat, kecuali Anda memiliki bantal yang bisa ditiup. Bentuknya yang setengah bulat juga membuat leher tak nyaman lantaran seperti mengganjal.
Kritikan serupa juga datang dari David Sternlight, CEO Cabeau yang merancang produk-produk pendukung perjalanan. "Bantal ini sangat sia-sia dan saya tidak mengerti mengapa seseorang masih menggunakan itu," katanya.
Satu dekade lalu, David membuat survey kepada lebih dari 2.500 orang yang membawa bantal bentuk U dalam perjalanannya. Sebanyak 96 persen responden mengaku membelinya tanpa alasan, sedangkan empat persen lainnya memakainya karena 'lebih baik daripada tidak sama sekali'.