Wisata Aceh Bakal Dipromosikan ke Peserta Famtrip asal Oman

Pemerintah Provinsi Aceh akan memaksimalkan kunjungan peserta Familiarization Trip asal Oman

oleh Reza pada 24 Sep 2019, 10:22 WIB
Diperbarui 24 Sep 2019, 11:16 WIB
Kemenpar
Pemerintah Provinsi Aceh akan memaksimalkan kunjungan peserta Familiarization Trip asal Oman

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Provinsi Aceh akan memaksimalkan kunjungan peserta Familiarization Trip asal Oman. Kegiatan yang dilangsungkan 23-25 September, akan dimanfaatkan memperkenalkan sejumlah destinasi di Serambi Mekah, julukan Aceh. Famtrip akan dijadikan momentum untuk menggenjot kunjungan wisatawan muslim mancanegara.

Familiarization Trip ini akan melibatkan sejumlah travel agent dan tou operator (TA/TO) asal Oman. Famtrip terselenggara berkat kerjasama Kemenpar, KBRI Muscat, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh serta Air Asia.

Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh, Jamaludin, Aceh sangat serius dalam pengembangan wisata muslim friendly.

Ditambahkannya, kegiatan ini dilakukan untuk memperkenalkan daya tarik wisata. Serta memperkenalkan produk wisata baru yang akan dan sedang dikembangkan. Sehingga, mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dari Timur Tengah. Para wisatawan akan mendapat banyak pilihan destinasi wisata di Aceh.

“Kegiatan famtrip ini melibatkan tour operator, influencer dan traveller dari Oman. Mereka akan mengunjungi Aceh Besar, Banda Aceh & Sabang pada tanggal 22 sampai 26 September 2019,” tutur Jamaludin, Jumat (20/9).

Dalam kegiatan ini, Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh akan memberikan informasi detail. Khususnya, tentang destinasi wisata unggulan Serambi Mekah.

Harapannya, peserta yang juga pelaku biro perjalanan wisata akan dapat mengemas dan menjual paket kunjungan wisata ke Aceh.

Sementara Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran II Regional III Kementerian Pariwisata, Sigit Witjaksono, juga berharap Pemerintah Daerah di Aceh bisa memanfaatkan kegiatan ini.

“Kegiatan famtrip ini harus bisa dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah daerah di Aceh. Khususnya, buat daerah yang dikunjungi peserta famtrip. Perlihatkan jika Aceh memiliki culture dan nature yang luar biasa. Serta masyarakatnya sangat bersahabat,” papar Sigit.

Menurutnya, Pemerintah Daerah harus menjadikan famtrip sebagai momen mempertegas jika Aceh adalah destinasi muslim friendly.

“Inilah momen yang tepat mempertegas posisi Aceh sebagai destinasi muslim friendly. Apalagi peserta adalah TA/TO. Pengalaman yang mereka dapat, akan menjadi acuan untuk membuat paket perjalanan. Dan Aceh harus menjadi pilihan buat wisatawan Oman dan Timur Tengah,” harap Sigit.

Selain Aceh, famtrip juga akan dilakukan di Medan dan Danau Toba. Tepatnya pada 26-29 September 2019. Peserta akan diajak menyusuri jalur Medan-Brastagi-Danau Toba. Serta mengunjungi sejumlah destinasi.

"Melalui program ini, saya percaya Industri travel agent inbound Oman dan Industri lokal dapat terus bekerjasama untuk membuat paket destinasi yang lebih menarik sesuai trend dan karakter wsatawan Oman. Dengan itu, jumlah kunjungan wisatawan Oman ke Indonesia semakin meningkat," ujar Sigit.

Oman sendiri merupakan pasar potensial bagi Indonesia. Terlebih dengan dibukanya penerbangan langsung Oman-Jakarta oleh Oman Air. Hal ini terlihat dengan meningkatnya kunjungan wisatawan dari Oman ke Indonesia.

Tercatat 25.000 wisatawan Oman telah mengunjungi Indonesia sepanjang 2018. Jumlah tersebut naik dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar 18.000 wisatawan. Dalam bulan Juni 2019 jumlah wisatawan Oman tercatat 2544 wisatawan, meningkat tajam dari bulan sebelumnya yang hanya 86 wisatawan.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kementerian Pariwisata Nia Niscaya mengatakan famtrip ini menjadi upaya untuk mengangkat destinasi wisata di Indonesia. Termasuk destinasi super prioritas.

“Kita sadar tingginya potensi yang dimiliki pasar Timur Tengah, khususnya Oman. Oleh karena itu, kita tawarkan kepada mereka destinasi muslim friendly seperti Aceh. Akan tetapi, kita tidak lupa mengajak mereka ke destinasi super prioritas Danau Toba. Karena Danau Toba tetap menjadi daya tarik buat wisatawan mancanegara,” paparnya.

Buat Menteri Pariwisata Arief Yahya, famtrip menjadi cara yang cukup efektif untuk langsung mengangkat destinasi wisata di Tanah Air.

“Apalagi yang diundang adalah TA/TO. Lewat kunjungan ini, kita berharap mereka bisa merasakan, melihat, serta menjadi acuan untuk membuat paket perjalanan. Paket yang akan mereka tawarkan kepada wisatawan di negara asal mereka. Karena bagaimana pun tujuan dari famtrip ini adalah peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara,” katanya.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya