Jam Tangan Vegan hingga Ekstrak Vanila Halal, Rupa-Rupa Kreasi Pemenang Kompetisi BBSI Season 4

Jam tangan vegan cukup menarik perhatian lantaran teksturnya mirip kulit sapi tetapi sebenarnya berbahan dasar jamur.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 07 Okt 2019, 14:02 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2019, 14:02 WIB
Jam Tangan Vegan hingga Ekstrak Vanila Halal, Rupa-Rupa Kreasi Pemenang Kompetisi BBSI Season 4
Jam tangan vegan kreasi Pala Nusantara dari Bandung. (Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Blibli.com Big Start Indonesia (BBSI) season 4 baru selesai digelar pada Sabtu, 5 Oktober 2019. Ajang kompetisi wirausaha muda tersebut melombakan empat kategori usaha kreatif meliputi kuliner, fashion, kerajinan tangan, dan kesehatan dan kecantikan.

Dari 9.000 pelamar yang mendaftar, terpilih 20 besar yang diundang mempresentasikan produk mereka di Jakarta sekaligus memperoleh pembekalan dari para mentor dan juri.

Para juri mewakili empat bidang yang dikompetisikan, yakni founder Ikat Indonesia Didiet Maulana, chef Rinrin Marinka, co-founder Sasc Priscilla Pangemanan, dan founder Jakarta Vintage Luthfi Hasan. Setelah melalui proses seleksi, ditetapkan lima pemenang yang berhak meraih hadiah puluhan hingga ratusan juta rupiah.

Lidya Angelina Rinaldi dengan brand La Dame in Vanilla menjadi pemenang Editor's Choice Award. Produk ekstrak vanila organik dan halal yang dihasilkannya menarik perhatian para juri.

Lidya menekankan produknya berbahan baku sepenuhnya dari Indonesia. Ada tiga tipe produk yang dijual, yakni ekstrak vanila cair, pasta vanila, dan vanila bean. Harganya mulai dari Rp33 ribu hingga Rp150 ribu.

Jam Tangan Vegan hingga Ekstrak Vanila Halal, Rupa-Rupa Kreasi Pemenang Kompetisi BBSI Season 4
Salah satu produk pemenang BBSI season 4 berwujud ekstrak vania. (Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Sementara, pemenang favorit jatuh kepada Vica Mardika Wong dengan brand Kemayu and Co. Produk yang dipasarkannya adalah aromaterapi yang kebanyakan memanfaatkan bahan baku yang ada di Indonesia. Selain itu, ia memanfaatkan eceng gondok sebagai bahan kemasan produknya agar lebih ramah lingkungan.

Pemenang ketiga jatuh kepada pemilik brand jam tangan Pala, Ilham Pinastiko. Lelaki asal Bandung itu memproduksi jam tangan berbahan baku kulit jamur yang teksturnya mirip kulit sapi.

Lantaran tak menggunakan bahan hewani, jam tangan tersebut mendapat sertifikasi jam tangan vegan pertama di dunia. Sementara, badan jam menggunakan kayu sebagai material utamanya, di samping logam untuk beberapa tipe.

"Karena bahannya kayu, memang tidak disarankan untuk dipakai main air," kata salah satu penjaga stand kepada Liputan6.com, beberapa waktu lalu.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Masa Depan Industri Kreatif

Jam Tangan Vegan hingga Ekstrak Vanila Halal, Rupa-Rupa Kreasi Pemenang Kompetisi BBSI Season 4
Pengumuman pemenang BBSI Season 4 digelar di sela-sela ajang IDEAFest 2019. (Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Sementara itu, pemenang kedua jatuh kepada Muhammad Nur Rijaldi yang mengembangkan mango fruit strip bernama Mango Day. Produk itu menggunakan puree mangga yang dikeringkan menggunakan teknologi yang dikembangkan Rijaldi.

Pemenang utama adalah Amadeus Pribowo yang mengembangkan skincare natural dengan bahan-bahan lokal. Salah satunya dengan memanfaatkan minyak tamanu alias nyamplung yang diperoleh dari produsen di Jawa Tengah. Wakil Rektor i3L itu juga memanfaatkan tengkawang butter dari komunitas Dayak di Kalimantan Barat.

Produk yang dihasilkannya beragam, mulai dari minyak aromaterapi hingga perawatan kulit bayi. Dengan kemasan simpel, produknya cukup menarik perhatian pengunjung di stand Blibli.com saat itu.

Menurut CEO Blibli.com Kusumo Martanto, ajang kompetisi itu merupakan bentuk support pengembangan industri kreatif di Indonesia. Pengembangan itu penting mengingat industri kreatif makin menjanjikan di masa depan.

"Menurut Bekraf, tahun ini industri kreatif diperkirakan bisa menyumbang Rp1.200 triliun ke perekonomian Indonesia. Industri kreatif ini jadi pilar dan masa depan Indonesia," katanya.

Meski begitu, para pelaku industri kreatif dituntut mampu berkolaborasi. Apalagi, bidang ini dinamis dan butuh kreativitas tinggi.

"Sekarang zamannya anak muda yang kreatif, yang dynamic. Mari tingkatkan kolaborasi," ujar Kusumo.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya