Andien Aisyah Berbagi Perasaan, Cerita, dan Inspirasi di Karya Terbaru

Buku Belahan Jantungku disebutkan Andien Aisyah jadi satu-satunya media untuk membagi kisah personal secara tersurat.

oleh Asnida Riani diperbarui 08 Nov 2019, 08:04 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2019, 08:04 WIB
Andien Aisyah
Konferensi pers peluncuran buku Andien Aisyah berjudul "Belahan Jantungku" di Oeang Cafe, M Bloc Space, Jakarta Selatan, 4 November 2019. (Liputan6.com/Asnida Riani)

Liputan6.com, Jakarta - "Banyak orang sangka Belahan Jantungku itu buku parenting, padahal bukan," tutur Andien Aisyah saat konferensi pers di bilangan Jakarta Selatan, Senin, 4 November 2019.

Menjadikan buku sebagai media baru dalam berkarya, ibu anak satu ini menuturkan, sebenarnya ada perbedaan siginfikan dalam proses pembuatan. "Tapi, garis besarnya sama," tutur Andien.

Pelantun lagu Halo Sayangku ini masih ingin berbagi perasaan, cerita, dan inspirasi lewat cara berbeda. Summary dari sekian banyak halaman yang ingin dibagikan bermula dari momen mengandung, melahirkan, membesarkan buah hati, hingga bagaimana Andien berproses sebagai individu bersama tahap demi tahap tersebut.

"Aku jadi belajar bagaimana harus mengasuh diri sendiri dulu sebelum mengasuh anak," jelasnya. Secara garis besar, Andien hendak memperlihatkan beda pribadinya, sebelum dan setelah berstatus sebagai ibu.

Kendati, buku yang bakal secara resmi terbit pada pertengahan November ini bukan menjabarkan metode how to, tapi lebih pada mengapa. Menulis buku ini, diceritakan Andien Aisyah, membuatnya jadi mengingat rasa dari ragam perjalanan yang telah dilalui.

Editor Non-Fiksi Bentang Pustaka Baiq Nadia Yunarthi mengatakan, poin lain yang menarik dari buku ini adalah pembahasan perempuan dukung perempuan.

"Aku pernah baca, 70 persen perempuan di seluruh dunia kehilangan masa sakral sebagai ibu karena ini (tendensi kompetisi antar perempuan). Anxiety-nya besar banget. Malah banyak juga yang disakiti," jelasnya.

Bahkan, Andien menambahkan, seorang ibu bisa jadi pelaku perundungan dalam konteks ini. "Secara tidak sadar, biasanya terjadi (ibu bully anak)," tambah perempuan.

Keresahan banyak perempuan merasa tidak didukung, cenderung punya tendensi kompetitif, tidak bisa empati,dan tidak bisa mendengarkan bakal diulas di bab Warna-warni dalam format tanya jawab dengan Najeela Shihab.

"Buku ini juga bakal memuat perspektif lelaki, yakni suamiku sendiri, yang di depan matanya melihat aku berproses, jatuh-bangun seperti apa," kata Andien Aisyah.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Proses Panjang

Andien Aisyah
Andien Aisyah dan buku "Belahan Jantungku". (Liputan6.com/Asnida Riani)

Andien Aisyah mengatakan, sebenarnya ide buku ini sudah digagas sejak sang buah hati, Kawa, berusia enam bulan. Proses panjang pembuatan buku, di mana Kawa sekarang sudah berusia dua tahun sembilan bulan, dilandasi banyak faktor.

"Aku juga sempat yakin-tidak yakin, maju-mundur. Pertimbangin ini penting atau tidak penting," ceritanya.

Dalam penulisan, Andien bercerita bahwa gaya bicara dengan menulis sangat berbeda. Karenanya, ia dibantu co-writer Kenyasentana. "Akhirnya intens dari bulan Maret tahun ini," kata Andien.

Setelah menyamakan ekspektasi pada masing-masing bab, serta memilah mana bagian paling penting untuk diceritakan, akhirnya buku Belahan Jantungku rampung dan bakal dipasarkan dengan harga Rp115 ribu.

"Semoga buku ini bisa jadi referensi, diskusi, bahkan inspirasi. Syukur-syukur jadi punya turunan. Karena buku ini, lahir karya-karya baru," kata Andien.

Di ujung pembicaraan, ia mengungkap masih punya satu keinginan, yakni menulis buku anak-anak. "Jadi, kayak nagih ya," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya