Liputan6.com, Jakarta - Selera berbusana Meghan Markle sudah menjadi acuan para pencinta mode. Tak jarang, busana hingga aksesori fashion yang dikenakan Meghan selalu menjadi hits.
Bahkan ada Istilah 'Markle Sparkle' untuk setiap pakaian yang baru saja dikenakan Meghan dalam sebuah acara. Markle Sparkle diciptakan sehubungan dengan persetujuan dan dukungan istri Pangeran Harry tersebut terhadap peningkatan penjualan pakaian para desainer.
Advertisement
Baca Juga
Menurut laporan Lyst's Year in Fashion seperti dilansir dari Marie Claire, Selasa, 19 November 2019, mereka menawarkan bukti lebih lanjut tentang pengaruh Meghan di industri mode.
Lyst mendapuk pemilik gelar Duchess of Sussex sebagai Power Dresser No. 1. Menurut platform pencarian mode, ibu satu anak ini dianggap mampu memicu peningkatan rata-rata 216 persen dalam pencarian untuk barang-barang serupa yang pernah dikenakan olehnya.
Saat Meghan mengenakan beberapa gaun baju selama turnya baru-baru ini di Afrika Selatan, pencarian untuk kategori tersebut naik 45 persen dari bulan ke bulan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Permintaan Meningkat 570 Persen
Lyst mencatatkan bahwa permintaan gaun Club Monaco yang dipakai perempuan 38 tahun itu di Afrika secara khusus meningkat 570 persen.
Pengaruh Meghan di dunia fashion juga terlihat dari pencarian rok J Crew yang sempat digunakannya saat sarapan. Rok J Crew mengalami peningkatan pencarian sampai 102 persen.
Selain Meghan yang berada di puncak sebagai icon fashion, nama aktor Timothée Chalamet pun masuk sebagai laki-laki paling berpengaruh di dunia mode dengan menempati urutan kedua dibawah Meghan Markle.
Setelah itu urutan selanjutnya ditempati oleh Zendaya, Billie Eilish, Cardi B, Lisa Blackpink, Kylie Jenner, Lizzo, Harry Styles dan Billy Porter. Mereka termasuk dalam daftar 10 orang paling berpengaruh di dunia mode.
Advertisement