Liputan6.com, Jakarta - Peristiwa seekor kalajengking dalam pesawat kembali terjadi. Kali ini seorang penumpang perempuan tersengat kalajengking dalam pesawat United Airlines ketika dalam perjalanan dari San Francisco menuju Atlanta.
Penumpang tersebut mengungkapkan dirinya mengalami sensasi tersengat di kakinya ketika pesawat hendak tinggal landas. Ia kemudian ke toilet untuk memastikan apa yang terjadi pada kakinya.
Advertisement
Baca Juga
Seekor kalajengking jatuh dari celananya dan langsung kabur setelah menyengat beberapa kali. Para pramugari bertindak cepat dengan menangkap kalajengking itu dan memasukkan ke kotak.
Natalie Noonan, juru bicara United Airlines, membenarkan bahwa seorang penumpang telah disengat kalajengking.
"Setelah mengetahui salah satu pelanggan kami dalam penerbangan 1554 dari San Francisco ke Atlanta disengat selama penerbangan, kru kami segera merespons dan berkonsultasi dengan seorang dokter MedLink di lapangan yang memberikan panduan medis," kata Noonan, seperti dikutip USA Today, Senin, 9 Desember 2019.
Ketika penerbangan mendarat di Atlanta, ia mendapat bantuan dari tenaga medis. "Pelanggan diangkut ke rumah sakit setempat. Kami telah kontak dengan pelanggan kami untuk memastikan kesehatannya," lanjut Noonan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kasus Lain
Â
Heboh soal kalajengking juga sempat terjadi di kabin bagasi pesawat Lion Air JT 293 rute Pekanbaru--Jakarta. Kejadian itu sempat ramai diperbincangkan.
Kalajengking itu pertama kali ditemukan dalam bagasi kabin nomor 19C pada Kamis, 14 Februari 2019 lalu, saat pesawat Lion Air sudah mendarat di Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 19.00 WIB.
Sementara itu, melalui pernyataan rilis yang diterima Liputan6.com, Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro menjelaskan, penerbangan dari bandara Sultan Syarif Kasim II menuju Bandara Soekarno-Hatta telah dijalankan sesuai standar prosedur (SOP).
"Berdasarkan data catatan perawatan terjadwal pesawat registrasi PK-LPK, Lion Air sudah melaksanakan pengendalian hama dan binatang berupa fumigasi pada 19 Oktober 2018 dan pest control pada 6 Februari 2019," jelas Danang
Advertisement