Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan adanya penurunan jumlah penumpang angkutan udara pada musim angkutan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru). Di mana, untuk periode ini jumlah penumpang angkutan udara hanya ditaksir mencapai sekitar 5,3 juta penumpang, atau turun sekitar 8 persen dari tahun sebelumnya mencapai 5,7 juta orang.
"Jumlah penumpang memang turun, penurunan ada tapi lebih sedikit dibanding Lebaran, hanya 8 persen. Lebaran kemarin itu sampai 20 persen-an," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B Pramesti, dalam konferensi pers di Kantornya, Jakarta, Senin (9/12).
Baca Juga
Polana mengungkapkan, penurunan jumlah penumpang pesawat terjadi dikarenakan adanya pergeseran pilihan alat transportasi di masyarakat. Umumnya, masyarakat saat ini justru banyak yang beralih menggunakan transportasi darat, baik bus maupun mobil pribadi.
Advertisement
"Apalagi kalau liburan kan maunya sekeluarga. Kan kalau pakai darat bisa lebih guyub, lebih efisien juga kalau naik mobil bareng-bareng," katanya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jumlah Penumpang Udara
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan memproyeksikan jumlah penumpang udara pada saat periode Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru) bakal tembus mencapai 5,3 juta orang. Jumlah tersebut lebih rendah dari kapasitas tempat duduk yang disediakan sejumlah maskapai yang mencapai 8,9 juta orang.
"Prediksi jumlah penumpang berangkat 5,3 juta penumpang sehingga secara kapasitas yang ada masih cukup," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B Pramesti.
Polana menambahkan, dari total kapasitas kursi yang disediakan pada saat momen Nataru, terdapat sebanyak 494 rute penerbangan yang menghubungkan ke berbagai daerah. Selain itu, sejumlah maskapai penerbangan juga banyak yang sudah mengajukan penerbangan tambahan atau extra flight.
"Sudah ada permohonan dari maskapai untuk tambahan penerbangan dalam negeri dan luar negeri. Sudah sampai saat ini sistem kami mencatat ada 222 penerbangan posisi sampai hari ini," katanya.
Adapun rute-rute tambahan tersebut terjadi pada daerah-daerah yang permintaanya cukup tinggi. Diantaranya adalah Cengkareng - Denpasar, Cengkareng - Kualanamu, dan Cengkareng - Kuala Lumpur atau sebaliknya.
Reporter:Â Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement