Mengatasi Stunting dengan Sereal dan Biskuit Ikan Gabus

Salah satu cara pemerintah untuk mencegah dan mengurangi stunting serta anemia, mengusahakan agar makanan-makanan bergizi mudah didapat.

oleh Henry diperbarui 14 Des 2019, 16:02 WIB
Diterbitkan 14 Des 2019, 16:02 WIB
Inovasi Produk Makanan Terbaik untuk Membantu Menanggulangi Stunting dan Anemia
Inovasi Produk Makanan Terbaik untuk Membantu Menanggulangi Stunting dan Anemia. (Liputan6.com/Henry)

Liputan6.com, Jakarta - Masalah stunting pada anak-anak dan anemia pada ibu hamil dan menyusui masih kerap terjadi di Indonesia. Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah maupun mengatasi dua hal tersebut. Salah satunya dengan mengonsumsi makanan sehat.

Hal itu yang mendasari diadakannya I-PLAN Food Design Challenge. Kompetisi tingkat nasional dalam bidang inovasi bisnis untuk meningkatkan nilai gizi dan mutu makanan. Kompetisi ini menghasilkan lima inovasi produk makanan terbaik untuk membantu mengurangi masalah stunting pada anak berusia di bawah dua tahun dan anemia pada ibu hamil, ibu menyusui, dan remaja.

I-PLAN Food Design Challenge diinisiasi oleh Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN) bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia, serta Jejaring Pasca Panen untuk Gizi Indonesia, dan diselenggarakan oleh Innovation Factory.

Kompetisi yang bertemakan “inovasi dalam food design” ini diadakan untuk mencari dan memperkuat inovasi produk makanan lokal termasuk untuk mencegah masalah stunting. Para pemenang akan diberikan bantuan teknis, dana pembinaan, serta kemudahan akses pada institusi keuangan dan fasilitas pasar bagi pengusaha makanan lokal yang berhasil melakukan inovasi,

Kompetisi ini dimulai pada awal Oktober 2019, dilanjutkan dengan roadshow ke empat kota yaitu Bandung, Yogyakarta, Jakarta, dan Surabaya. Lomba ini diikuti oleh berbagai kalangan, mulai dari startup, institusi, organisasi, asosiasi dan UMKM. Setelah melalui proses seleksi yang ketat, 10 finalis tampil dalam final pitching day yang diadakan pada 13 Desember 2019 di Jakarta, di mana akhirnya terpilih lima finalis dengan inovasi makanan terbaik.

"Kami melihat bahwa nilai gizi dan mutu makanan masih menjadi tantangan terbesar bagi negara berkembang seperti Indonesia, dan sangat penting memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk dapat terlibat dalam memecahkan masalah," terang Ravi K Menon, Country Director, Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN) Indonesia pada Liputan6.com.

"Melalui I-PLAN Food Design Challenge, kami berharap kedepannya akan semakin banyak inovasi produk makanan yang bernutrisi dan dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat," sambung Ravi.

Dalam final pitching day, yang diselenggarakan di BLOCK71, Jakarta Selatan, Jumat, 13 Desember 2019, 10 finalis mempresentasikan inovasi produk makanan yang telah mereka kembangkan di hadapan para dewan juri yang berasal dari GAIN, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan perwakilan dari swasta.

Tahun ini, I-PLAN Food Design Challenge mencari inovasi produk makanan siap santap dan siap masak yang menggunakan bahan dasar produk air laut maupun air tawar, seperti ikan, rumput laut, kerang-kerangan, udang, dan cumi. Bahan-bahan ini kaya akan nutrisi seperti protein, zat besi, kalsium, dan zinc, yang merupakan komponen penting untuk kesehatan termasuk untuk pencegahan stunting.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Total Hadiah Rp1 Miliar

Inovasi Produk Makanan Terbaik untuk Membantu Menanggulangi Stunting dan Anemia
Inovasi Produk Makanan Terbaik untuk Membantu Menanggulangi Stunting dan Anemia. (Liputan6.com/Henry)

Setelah melewati proses penjurian, dan disepakati oleh para juri, Biskuit Ikan Gabus Kelor, I-Fit Serealikan, Hokky Mie, Purulla, dan Uni Urchin berhasil menjadi lima finalis dengan inovasi produk makanan terbaik. Mereka mendapatkan dana pengembangan senilai total Rp1 miliar (tiap pemenang masing-masing mendapatkan Rp200 juta).

Selain itu, mereka juga mendapat kesempatan untuk mengembangkan produk melalui mentoring secara eksklusif dari Temasek Polytechnic College Singapore dan pendistribusian produk pada gerai-gerai ternama di Indonesia.

Dengan kandungan nutrisi yang cukup tinggi dan harga terjangkau, makanan seperti biskuit ikan gabus dan sereal ikan diyakini cukup efektif dalam mencegah stunting dan anemia.

"Kedepannya, kita perlu untuk memanfaatkan sumber daya maritim sebaik mungkin dan menemukan metode yang baik agar dapat menghasilkan produk yang mudah didapatkan oleh semua lapisan masyarakat," jelas Artati Widiarti, Senior Analis Pengembangan Pasar, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia dalam kesempatan yang sama.

Indonesia saat ini masih menghadapi berbagai kendala, termasuk masalah dalam bidang gizi. Berdasarkan data pada 2018 dari Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS), masih terdapat sekitar 48,9 persen ibu hamil menderita anemia dan 30,8 persen anak balita menderita stunting.

Untuk mencegah dan mengurangi penderita stunting dan anemia, pemerintah melakukan berbagai upaya, termasuk melaksanakan program peningkatan gizi di 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan remaja, serta program lainnya agar makanan-makanan bergizi yang mudah didapatkan.

Melalui I-PLAN Food Design Challenge, diharapkan akan semakin banyak inovasi produk-produk makanan bernutrisi yang lezat, terjangkau, dan mudah didapatkan oleh masyarakat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya