Sama-Sama Menjual Hewan Liar, Begini Perbedaan Pasar Tomohon dan Pasar Huanan di Wuhan

Pasar Tomohon selama ini terkenal sebagai tempat penjualan daging-daging hewan ekstrem yang masih buka di tengah merebaknya wabah virus corona di berbagai negara di dunia.

oleh Asnida Riani diperbarui 29 Jan 2020, 03:02 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2020, 03:02 WIB
Pasar Ekstrem di Tomohon, Dicaci Tapi Dicari
Paniki di pasar ekstrem Tomohon. (Liputan6.com/Yoseph Ikanubun)

Liputan6.com, Jakarta - Dunia sedang digemparkan oleh penyebaran virus corona yang telah menewaskan puluhan orang di Tiongkok. Berbagai laporan menyebutkan virus corona diduga berasal dari hewan liar yang dijual di Pasar Seafood Huanan. 

Pasar Seafood Huanan menjual berbagai jenis bahan dasar olahan laut seperti kepiting, udang, dan aneka ikan lainnya. Namun, tidak sesuai namanya, Pasar Sefood Huanan ini pun menjual hewan-hewan yang tidak layak dikonsumsi oleh manusia.

Dirangkum dari berbagai sumber, pasar yang terletak di Wuhan ini menjajakan sekitar 100 jenis hewan dan di antaranya termasuk hewan liar seperti, rubah, buaya, anak anjing, serigala, salamander, ular, tikus, kelawar, burung merak, landak, bahkan koala. 

Keberadaan pasar yang menjual hewan-hewan liar ternyata tidak hanya di Wuhan saja. Indonesia pun memiliki pasar sejenis yang keberadaannya sudah terkenal di beberapa negara, yakni Pasar Beriman Tomohon yang terletak di Manado, Sulawesi Utara. 

Di pasar tersebut, Anda akan melihat para pedagang menjajakan hewan-hewan eksotis yang selayaknya dilindungi. Di antara hewan yang dijual ialah anjing, tikus, ular piton, dan kelelawar. Bahkan saat Sabtu atau Minggu, hewan yang dijual akan lebih beragam dari pada biasanya, contohnya daging kucing, ular piton, dan monyet hitam. 

Selain memperjualbelikan hewan yang telah mati seperti di Wuhan, Pasar Tomohon pun menjual hewan yang masih hidup. Daging kelelawar dan tikus dijual lengkap dengan kepalanya. Anda pun bisa melihat pemandangan petugas yang sedang mengilangkan bulu babi hutan dengan api. 

Beragamnya daging yang diperjualbelikan di Pasar Tomohon tidak lepas dari Suku Minahasa yang memang terkenal dengan pemakan segala jenis daging hewan. Selama daging itu bisa diolah dan dimakan, masyarakat Minahasa akan mencoba untuk memasukkannya ke dalam perut. 

 

 

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Perbedaan Wuhan dan Tomohon

Situasi Wuhan Saat Diisolasi Akibat Virus Corona
Orang-orang berbelanja sayuran di sebuah pasar di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (23/1/2020). Pemerintah China mengisolasi Kota Wuhan yang berpenduduk sekitar 11 juta jiwa untuk menahan penyebaran virus corona. (Xiao Yijiu/Xinhua via AP)

Meskipun keduanya sama-sama memperjualbelikan hewan liar, ada pula beberapa hal yang membedakan Pasar Tomohon dengan Pasar Seafood Huanan yang ada di Wuhan.

1. Letak dan Luas

Jika dilihat dari letaknya, Pasar Seafood Huanan berada di pusat Wuhan yang merupakan salah satu kota di Tiongkok yang termasuk kota besar seperti Shanghai dan Beijing. Luasnya mencapai 50.000 meter persegi.

Sedangkan, Pasar Tomohon berada di Manado dan memiliki luas sekitar 1,5 hektare. Jika dari pusat Manado, Anda perlu menghabiskan waktu selama satu jam untuk sampai di pasar tersebut. Letaknya yang berjarak 60 kilometer dari pusat Manado ini tidak membuat Pasar Tomohon sepi pengunjung. 

2. Kondisi Pasar

Seperti namanya, Pasar Seafood Huanan menjual aneka ikan-ikan laut. Sementara, Pasar Tomohon selain menjual hewan liar juga menjual aneka sayuran dan kebutuhan dapur layaknya pasar pada umumnya. 

Selain itu, sempat beredar sebuah foto yang menampakan kondisi pasar di Wuhan. Foto tersebut menampilkan seorang penjual katak yang dikelilingi oleh jualannya. Terlihat penjual tersebut sedang memotong katak, daging katak yang sudah dipotong diletakkan dalam satu wadah yang sama dengan darah dan bekas potongan lainnya. 

Sedangkan, di Pasar Tomohon, para pedagang menjual hewan-hewan tersebut dengan rapi. Meskipun begitu, pengunjung tetap akan melihat secara langsung saat penjual memotong hewan-hewan tersebut dan darah mengucur ke pakaian yang dikenakan oleh penjual. Bau amis menyengat juga tercium dari pasar dan kerap membuat mual pengunjung yang tak biasa.

3. Kebijakan Pemerintah

Sejak diduga sebagai tempat pertama penyebaran virus corona, pemerintahan setempat menutup Pasar Seafood Huanan untuk menghindari penyebaran virus semakin meluas. 

Berbeda dengan Pasar Seafood Huanan, Pasar Tomohon justru mengalami kenaikan penjualan setelah beredarnya kabar tentang virus corona ini. Penjualan hewan liar yang biasa dipasarkan di restoran penyaji makanan ekstrem ini tetap meraup jutaan rupiah dalam seharinya. (Tri Ayu Lutfiani)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya