Pemilik Mi Ayam Tumini yang Legendaris di Jogja Meninggal Dunia

Bu Tumini, pemilik mi ayam legendaris di Yogyakarta mengembuskan napas terakhir pada Sabtu, 8 Februari 2020.

oleh Putu Elmira diperbarui 10 Feb 2020, 09:03 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2020, 09:03 WIB
Mi Ayam Tumini
Mie Ayam Tumini Jogja merupakan perpaduan antara kuah kental dengan rasa mi yang menggugah selera. Foto; Fathi Mahmud.

Liputan6.com, Jakarta - Pemilik warung Mi Ayam Tumini, Bu Tumini, mengembuskan napas terakhir pada Sabtu, 8 Februari 2020. Kabar duka tersebut disampaikan melalui sebuah unggahan oleh akun Twitter @InfoMieAyamYK.

"Innalillahi wa innailaihirojiuun Begitu banyak kenangan dengan mie ayam tumini. Semoga Almarhumah Bu Tumini diampuni segala dosanya, diterima amal dan ibadahnya dan ditempatkan di tempat terbaik di sisi-NYA. :(((((((((((((((" tulis akun Info Mie Ayam YK pada 8 Februari 2020.

 

 
Mi Ayam Tumini
Pemilik Mi Ayam Tumini Jogja meninggal dunia. (dok. Twitter @@InfoMieAyamYK/https://twitter.com/InfoMieAyamYK/status/1225942333620805632/Putu Elmira)

Unggahan duka itu lantas dibanjiri oleh ucapan belasungkawa dari para warganet. Tak sedikit pula dari mereka yang mengungkapkan rasa cintanya pada Mi Ayam Tumini.

"Innalilahi :( mie ayam favorit acu jaman kuliah yang antri tempat dan mie nya lama bgt tp ku suka, legend banget, semoga keluarga yg ditinggalkan diberi ketabahan amin," tulis akun damai_tia.

"innalilahiwainnailaihirojiuuuunnnn semoga bu tumini masuk surga karna sudah menciptakan mi ayam yang enak bgt membahagiakan semua orang :') aamiin," tulis akun wildwip.

Sementara, Mi Ayam Tumini adalah salah satu sajian legendaris dari Kota Gudeg. Warung mi ayam ini terletak di Jalan Imogiri Timur 187, Umbulharjo, Yogyakarta.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Ramai Pengunjung

Mi Ayam Tumini
Suasana parkiran warung Mi Ayam Tumini yang ramai setiap hari. Foto: Fathi Mahmud.

Mi ayam yang buka sejak 1990 silam ini dalam sehari bisa menjual hingga 700 mangkuk. Warung buka setiap hari mulai pukul 10.00 WIB. Jam tutupnya bervariasi antara 18.00 WIB, tetapi lebih sering tutup sekitar 16.00 WIB.

Mi ayam Tumini memiliki perbedaan dari kuah dan bumbunya yang sangat kental dan kuat. Maka tak heran, jika orang rela antre, seperti Yulianti, warga Yogyakarta.

"Bumbunya kentel kalo yang lain itu biasa ini kayak kari ayam. Kalo yang kayak gini ya di sini doang. Makanya sampai 700 mangkok perhari kan. Sampai di grup alumni saya sampai bilang pernah main mi ayam sini. Lebih dikuahnya yang kental. Kalo rasa mi mungkin hampir sama dengan yang lain," kata Yulianti kepada Liputan6.com, beberapa waktu lalu.

Seporsi mi ayam Tumini dipenuhi oleh kuah hingga mi tak tampak. Mi yang disajikan pun terasa lebih besar daripada mie pada umumnya, tetapi saat dimakan ada kolaborasi rasa manis bercampur gurih.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya