Pemasok Durian Malaysia Merugi Akibat Wabah Virus Corona

Penyebaran virus corona turut berdampak pada penjualan durian di Negeri Jiran.

oleh Putu Elmira diperbarui 12 Feb 2020, 21:03 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2020, 21:03 WIB
Durian
Durian. (NICHOLAS YEO / AFP/Asnida Riani)

Liputan6.com, Jakarta - Virus corona memberikan dampak besar pada permintaan di China untuk durian Malaysia. Hal tersebut membuat eksportir Negeri Jiran kelebihan pasokan karena surutnya pemesanan dan tagihan yang belum dibayar.

Dilansir South China Morning Post, Rabu (12/2/2020), kendati demikian, para pecinta durian lokal menyambut pasokan berlimpah dengan harga yang jauh lebih murah.

Presiden Asosiasi Eksportir Durian Malaysia Sam Tan mengatakan China telah mengimpor sejumlah besar durian tepat waktu untuk periode Tahun Baru Imlek. Namun karena virus corona menyebabkan penurunan tajam dalam pembelian.

"Distributor China membeli durian sebagai persiapan perayaan Tahun Baru Imlek, tetapi sekarang mereka tidak bisa menjualnya," kata Sam.

Ia khawatir pihaknya akan mendapat pesanan yang berkurang drastis dan pembatalan pada batch berikutnya. "Kami akan tahu pasti setelah periode liburan musim semi berakhir," tambahnya.

"Tidak ada yang menduga begitu kami memasuki Tahun Tikus, (wabah) akan terjadi, banyak eksportir mengantisipasi lebih banyak pesanan selama liburan musim semi dan mereka akan terus menerima pesanan dalam beberapa bulan mendatang," ungkap Sam.

Direktur utama Top Fruits Tan Sue Sian menyebut karena China memperpanjang masa liburan mereka sebagai tanggapan terhadap epidemi, efek pada pesanan akan menjadi jelas minggu ini. Ia mengatakan durian pada umumnya tidak musim setelah liburan musim semi sampai Juni.

Wabah virus corona dimulai di kota Wuhan di China di Provinsi Hubei enam minggu lalu dan telah menginfeksi lebih dari 40 ribu orang dan menewaskan lebih dari 900 orang yang kebanyakan di China. Malaysia telah mendaftarkan 17 kasus infeksi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Harga Turun

Ilustrasi
Ilustrasi durian. (dok. pixabay.com/Asnida Riani)

Sam tak mengesampingkan pembatalan pesanan, itu akan menjadi gelombang pertama kerugian bagi para pemasok. Gelombang kedua adalah berkurangnya permintaan durian beku setelah musim liburan. Beberapa eksportir akan mengalihkan stok mereka ke pasar lokal untuk mengurangi kerugian.

"Tetapi permintaan lokal terbatas. Sebagian besar produk durian olahan ini seharusnya dijual di China. Dengan penjualan yang terpengaruh, tidak ada cara untuk membongkar sejumlah besar durian," kata Sam.

Durian yang dibekukan beserta kulitnya dapat disimpan hingga 18 bulan dan eksportir dapat menyimpannya selama musim durian.

Tan Sue Sian menyebut distributor lokal mengatakan kepadanya tidak ada yang meninggalkan rumah untuk berbelanja di China. Itu berarti sebagian besar stok yang ada di sana dijual.

Wuhan telah ditutup sejak 23 Januari. Kota-kota lain yang dikarantina termasuk Huanggang di Provinsi Hubei, Fuzhou di Provinsi Fujian, Wenzhou di Provinsi Zhejiang, dan lainnya.

Tan Sue Sian mengatakan eksportir sekarang menghadapi masalah logistik karena Provinsi Zhejiang adalah salah satu tempat durian diekspor. "Sejauh ini, durian Malaysia diekspor ke Guangzhou, Shenzhen, Huadong dan Shanghai," katanya.

Penurunan ekspor ke China akan baik bagi penduduk setempat karena kelebihan pasokan durian diatur untuk menurunkan harga.

Ahli Durian Lim Chin Khee telah dikutip dalam laporan berita mengatakan harga varian musang king kelas tertinggi telah turun dari 60 Ringgit Malaysia atau setara Rp198 ribu menjadi 30 Ringgit Malaysia atau setara Rp99 ribu per kilogram.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya