Manfaat Banyak Orang Tinggal di Rumah, Kondisi Udara di Bumi Membaik

Di hari normal tanpa wabah corona, banyak orang beraktivitas dan mengakibatkan kualitas udara buruk.

oleh Henry diperbarui 16 Apr 2020, 15:02 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2020, 15:02 WIB
Saat Dunia Terperangkap Sunyi
Sebuah gambar menunjukkan Gedung Parlemen (kiri) di ujung Westminster Bridge yang kosong dengan seorang pejalan kaki di trotoar London setelah pemerintah Inggris setempat memberlakukan lockdown akibat pandemi Covid-19 pada 24 Maret 2020. (Photo by JUSTIN TALLIS / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Dampak pandemi corona Covid-19 membuat jutaan orang memarkir kendaraan mereka dan memilih untuk tinggal di rumah. Jumlah kendaraan umum yang beroperasi pun jauh menurun dan bahkan dibatasi di banyak negara.

Begitu juga dengan banyaknya tempat usaha seperti pabrik yang tutup sementara. Banyak yang mengeluhkan situasi ini, terutama karena sangat berdampak dalam hal perekonomian.

Meski begitu, anjuran untuk tetap di rumah ternyata berdampak positif bagi lingkungan. Di hari normal tanpa wabah corona, banyak orang beraktivitas dan mengakibatkan kualitas udara buruk.

Polusi udara terjadi di mana-mana. Asap kendaraan membuat lapisan ozon semakin menipis. Cerobong asap pabrik-pabrik besar membuat udara semakin kotor.

Namun sejak banyak negara mewajibkan warganya tetap berada di rumah selama beberapa waktu, kota-kota di seluruh dunia melaporkan kualitas udaranya semakin membaik.

Dilansir dari Lonely Planet, Inggris, Korea Selatan, China, dan Italia menjadi sebagian negara yang melaporkan kualitas udara di sana semakin baik. Polusi udara pun turun secara signifikan.

Di Inggris Raya, kualitas udara telah meningkat secara drastis. Tingkat nitrogen dioksida (NO2) turun 60 persen di beberapa tempat selama periode yang sama dibandingkan tahun lalu.

Pertama Kali Melihat Himalaya Setelah 30 Tahun

Polusi Menurun karena Corona, Himalaya Kembali Terlihat dari India Setelah 30 Tahun
Himalaya. doc: Twitter.com/gull_1985

Polusi udara di kota-kota seperti London dan Glasgow turun setengahnya. Penurunan polusi partikel kecil telah terlihat turun secara besar di London, Birmingham, Bristol dan Cardiff, lalu diikuti oleh Manchester, New York, dan Belfast. Sedangkan, di Glasgow dan Newcastle tidak berdampak apapun.

Para ilmuwan meyakini level-level itu akan turun lebih jauh ketika angin berubah arah. Angin timur yang bertiup saat ini akan membawa tambahan polusi dari benua Eropa ke Inggris.

James Lee dari New York University mengatakan udara jelas jauh lebih sehat. Partikel kecil dan NO2 adalah polutan udara yang memiliki dampak kesehatan terbesar pada manusia. Saat polutan itu menurun, kualitas udara jadi jauh lebih sehat.

Sementara itu, di Los Angeles, California, AS, akhir-akhir ini baru memiliki kualitas udara terbersih sejak 1980. Sementara para penduduk India, terutama di distrik Jalandhar, Punjab, menyatakan dapat melihat Pegunungan Himalaya yang berada di India bagian Utara.

Hal ini terjadi untuk pertama kalinya setelah 30 tahun. Padahal, jarak Himalaya sekitar 200 km dari Punjab. Penduduk setempat pun beramai-ramai membagikan foto mengesankan dari barisan gunung yang tertutup salju tersebut.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya