Ternyata Tak Harus Traveling Jauh untuk Merasa Bahagia

Berdasarkan studi yang dipublikasi Nature Neuroscience, pengalaman baru dalam penjelajahan di sekitar rumah atau kota sendiri dapat meningkatkan emosi positif.

oleh Henry diperbarui 02 Jul 2020, 05:02 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2020, 05:02 WIB
[Fimela] Traveling
Ilustrasi traveling | unsplash.com/@guilhermestecanella

Liputan6.com, Jakarta -  Bagi Anda yang suka traveling, di mana tempat terjauh yang pernah dikunjungi? Apakah pergi ke tempat yang jauh membuat Anda merasa lebih puas dan bahagia?

Studi terbaru justru menunjukkan bahwa bepergian di sekitar rumah atau di dalam kota sendiri pun bisa bikin bahagia. Di masa pandemi corona Covid-19 dengan new normal pariwisata, tak dianjurkan untuk bepergian jauh, seperti ke luar kota atau ke luar negeri.

Berdasarkan studi yang dipublikasi Nature Neuroscience, peneliti menemukan bahwa mendapat pengalaman baru dalam kehidupan sehari-hari ternyata dapat meningkatkan emosi positif. Kesimpulan ini didapatkan berdasarkan riset yang dilakukan pada 122 orang di New York City dan Miami dalam beberapa bulan.

Tim menganalisa pergerakan responden menggunakan GPS dan melihat korelasi antara pergerakan itu dengan suasana hati responden yang setiap hari ditanyakan peneliti. Setelah dianalisis, ternyata responden yang punya kegiatan beragam merasa lebih bahagia.

"Pengalaman baru dan beragam, bermanfaat secara luas untuk otak dan manusia pada umumnya," terang penulis studi dan psikolog University of Miami, Aaron Heller seperti dikutip dari Travel and Leisure, Selasa, 30 Juni 2020.

"Bahkan, jika Anda tidak memiliki kecenderungan menjelajah, jenis perjalanan ini bisa memberi manfaat, terlepas dari pengalaman Anda sebelumnya," lanjutnya.

Demi mendapatkan pengalaman traveling, Anda tak harus pergi jauh. Traveler bisa menemukan berbagai hal baru di dalam kota sendiri atau di sekitar rumah, daripada hanya berdiam di rumah saat new normal pariwisata.

"Temuan menunjukkan bahwa kebaruan itu penting, tetapi keragaman pengalaman juga penting," kata penulis studi Catherine Hartley. Hartley menambahkan, mereka yang pergi untuk menjelajah lingkungan mereka sendiri punya kecenderungan untuk terus pergi menjelajahi tempat lain.

Saksikan video pilihan di bawah ini :


Tempat Ngopi atau Taman

20160104- Perpustakaan Apung di Taman Ayodya-Jakarta-Johan Tallo
Suasana perpustakaan apung Taman Ayodya, Jakarta Selatan, Senin (4/1/2015). Keberadaan Perpustakaan apung yang diberi nama Ayodya Script menjadi daya tarik tersendiri untuk membiasakan budaya membaca. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Hartley menjelaskan, pihaknya menemukan bahwa jika perasaan lebih baik, seseorang cenderung mau bergerak dan punya lebih banyak pengalaman baru. "Lalu, memiliki lebih banyak keragaman pengalaman pada hari berikutnya," terangnya.

"Dan sebaliknya, kalau saya memiliki lebih banyak pengalaman baru dan beragam hari ini, saya cenderung merasa lebih baik. Tidak hanya hari ini, tetapi juga hari berikutnya," sambungnya.

Demi dapat merasakan perjalanan yang menyenangkan, pelancong perlu membuat daftar pengalaman yang ingin dicoba. Misal, buat daftar tempat ngopi yang belum pernah dikunjungi atau taman yang belum dijelajah.

Selain itu, mengikuti tur wisata yang dilaksanakan komunitas pecinta sejarah atau fotografi juga dapat membantu traveler menemukan pengalaman baru. Dalam kondisi seperti saat ini, pelancong dianjurkan mengikuti tur wisata virtual.

Kalau ingin jalan-jalan ke luar rumah, utamakan juga pergi ke ruang terbuka dan perhatikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya