Galang Kepedulian Lingkungan Lewat Kampanye Reduksi Jejak Karbon

Gojek memperkenalkan fitur untuk menghitung jejak karbon yang akan dikonversi lewat penanaman pohon.

oleh Putu Elmira diperbarui 14 Sep 2020, 18:02 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2020, 18:02 WIB
Ilustrasi Hutan Bakau
Ilustrasi hutan bakau. (dok. Unsplash.com/Maxwell Ridgeway/@maxwellridgeway)

Liputan6.com, Jakarta - Pelestarian dan peduli lingkungan telah cukup lama menjadi fokus berbagai pihak, tak terkecuali di Indonesia. Guna mendorong dan mendukung upaya positif ini, Gojek yang berkolaborasi dengan Jejak.in, memperkenalkan fitur terbaru bernama "GoGreener Carbon Offset".

Co-founder and Co-CEO Gojek Kevin Aluwi menyebut, lewat aksi ini, Gojek bertujuan untuk menumbuhkan budaya sadar lingkungan dengan mengajak semua pihak dalam eksosistemnya, termasuk mitra dan konsumen. Pihaknya turut mendorong inisiatif pelestarian lingkungan yang berbasis teknologi.

"Inovasi yang kami beri nama GoGreener Carbon Offset ini akan memudahkan konsumen Gojek berpartisipasi dalam upaya-upaya menjaga kelestarian dalam, dalam hal ini untuk menyerap jejak karbon yang dihasilkan sehari-hari melalui penanaman pohon," kata Kevin dalam peluncuran GoGreener Carbon Offset secara daring, Senin (14/9/2020).

Terkait penggunaan fitur peduli lingkungan ini, dikatakan Head of Third-Party Platform Gojek Sony Radhityo, konsumen dapat masuk ke aplikasi Gojek dengan memilih banner-banner GoGreener Carbon Offset yang ada di halaman utama. "Pertama, kita menghitung jejak karbon kendaraan pribadi, baik sepeda motor atau mobil, yang menggunakan scientific carbon calculator," jelas Sony.

Untuk fase-fase berikutnya, scientific carbon calculator dapat diperluas lagi penggunaannya. Bukan hanya menghitung jejak karbon kendaraan saja, tetapi juga pemakaian kulkas, pendingin ruangan, komputer atau penggunaan listrik lainnya, karena aktivitas-aktivitas tersebut juga menghasilkan jejak karbon.

"Setelah menghitung jejak karbon, hasil kalkulasi akan diubah menjadi sejumlah pohon yang perlu ditanam untuk penyerapan jejak karbon sesuai dengan aktivitas yg dilakukan," lanjutnya.

Adapun metode penghitungannya sendiri sudah dengan menggunakan standar internasional yang bekerja sama dengan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC). "Jadi, bisa kami pastikan metodologi yang kita pakai untuk kalkulator itu sudah proven sesuai pemerintah dan standar internasional," tambah Sony.

Saat proses penghitungan selesai dilanjutkan dengan pembayaran melalui GoPay. Transaksi pembayaraan ini sudah terintegrasi secara situs di produk GoGreener Carbon Offset untuk jumlah karbon yang diserap melalui proses menanam pohon tersebut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Transparansi

Ilustrasi Handphone
Ilustrasi handphone (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Sony menyampaikan, ketika transaksi selesai, untuk akuntabilitas dan transparasi semua konsumen akan mendapat email transaksi. Di dalamnya, terdapat berbagai informasi, mulai dari periode penanaman, kapan pohon akan ditanam dapat dicek untuk memastikan semua transaksi.

"Setelah ditanam, konsumen akan terus menerima email laporan penanaman, bisa dipantau terus bagaimana progresnya, dari penanaman sampai proses selanjutnya bisa melihat tinggi pohon, diameter daun, bahkan warna daun dapat dilihat dari foto," jelasnya.

Pada fase pertama, akan menanam pohon jenis bakau di tiga daerah berbeda, yakni pertama di Kawasan Ekowisata Mangrove Pantai Indah Kapuk, DKI Jakarta. Kedua, Konservasi Mangrove Pesisir Bedono, Demak, Jawa Tengah dan ketiga, Konservasi Laskar Taman Nasional Mangrove Park Bontang, Kalimantan Timur.

Periode penanaman pertama dilakukan sekitar minggu ketiga Desember 2020. Untuk periode selanjutnya, proses penanaman akan dilaksanakan setiap tiga bulan dan selama enam bulan pertama. Pada fase kedua, Gojek akan melanjutkan program penanaman menjadi pemeliharaan atau adopsi pohon.

Infografis Jangan Remehkan Cara Pakai Masker
Infografis Jangan Remehkan Cara Pakai Masker (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya