Liputan6.com, Jakarta - Pergelaran virtual fashion show dalam Indonesia Sharia Economic Indonesia (ISEF) 2020 telah memasuki hari ketiga. Semangat industri modest fashion berkembang dengan mengusung tema fesyen berkelanjutan pun tetap mendominasi.
Tak hanya memperkenalkan industri fesyen lokal yang berkelanjutan, ISEF 2020 juga jadi ajang UMKM industri kreatif untuk lebih dikenal dan mendapat apresiasi masyarakat. Pengusaha dan Politikus, Sandiaga Uno, memaparkan tentang pentingnya pemberdayaan karya-karya UMKM melalui berbagai kolaborasi seperti yang dilakukan dalam rangkaian acara tahunan ini. Â
Â
Advertisement
Baca Juga
"Konsep kolaborasi yang berkelanjutan adalah yang saling memberdayakan, bukan hanya sebatas CSR atau charity tapi bagaimana para UMKM bisa jadi mata rantai atau rantai nilai dari usaha-usaha besar," ungkapnya dalam pembukaan sesi pertama hari ketiga Virtual Fashion Show ISEF 2020, Jumat (30/10/2020).
Bagi Sandiaga, inilah saatnya UMKM diberdayakan dan berkolaborasi karena potensi pasar domestik sangatlah besar. "Barulah nantinya UMKM bisa membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas untuk masyarakat," tambahnya.
Hampir 40 desainer lokal modest fashion berkolaborasi dalam pergelaran peragaan busana virtual di hari ketiga ini. Sesi pertama yang berlangsung mulai pukul 16.00 WIB ini dibuka oleh sembilan desainer fesyen lokal, dan tiga desainer aksesoris yang ikut berkolaborasi. Seluruh koleksi busana ini nantinya dapat diperoleh melalui digital trade market di Bukalapak hingga tanggal 2 Desember 2020.
Deretan koleksi dibuka dengan Memossa by Feby Ayusta, dilanjutkan oleh Rosalia-Putri Shibori & Ecoprint, Zya x Luana, IR & IR by Irfania, Abebemooi by Retty Sellya, ROEMAH KEBAYA VIELGA by Vielga, Sisa Benang by Kea Dela Rosa, Kami. x Bag by Galeri Belanyat Wai, lalu ditutup oleh koleksi Safartiwi Gadeng.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Rosalia - Putri Shibori & Ecoprint
Karya desainer Rosalia Endah Widiastuti ini diberi judul Romantic od Shibori bertema "Jogja Romantic Winter." Inspirasi ketiga koleksinya kali ini adalah dari bentuk mantel atau jaket yang biasanya dikenakan saat udara malam hari di Yogyakarta dingin dan menyengat, layaknya musim dingin. Material yang digunakan, yakni katun, rayon, dan katun sutra.
Koleksi ini dapat digunakan dalam berbagai kesempatan dan gaya yang beragam, juga disesuaikan dengan kebutuhan. Bisa ditonjolkan kesan elegan, feminim, maupun casual sporty. Menggunakan warna dasar pekat, koleksi ini bermain dengan palette merah, biru, biru gelap, kuning, oranye, dan hitam.
Advertisement
Sisa Benang by Kea Dela Rosa
Koleksi Sisa Benang kali ini mengangkat judul "ATLAS," di mana Kea Dela Rosa sebagai desainer terinspirasi dengan berbagai elemen yang ada di atas Bumi. Warna-warna yang digunakan pun merepresentasikan elemen Bumi, seperti biru, cokelat, hijau, dan hitam.
ATLASÂ terdiri dari enam macam busana kasual dengan model dan warna berbeda. Rancangannya memanfaatkan bahan ringan katun kanvas dan katun yang cocok dikenakan sehari-hari.
kami. x Bag by Galeri Belanyat Wai
Kali ini, brand busana muslimah kami. menampilkan enam koleksi terbarunya bernama Ishani yang dirilis pada Juli 2020 lalu. Koleksi mereka kali ini bermain dengan motif floral, tepatnya motif bunga mawar Sharon, yang dikenal juga sebagai mugunghwa, bunga asal Korea Selatan. Mugunghwa diartikan juga sebagai bunga yang mekar abadi dan tak pernah pudar.
Koleksi Ishani terinspirasi dari keindahan kelopak Mugunghwa yang mana bunga itu melambangkan kesuksesan dan kekuatan. Dengan demikian, diharapkan dapat jadi pengingat bahwa meski berada dalam hari-hari yang kelam, pengabdian akan keyakinan tak boleh pudar. Koleksi ini hadir dalam empat warna, yaitu Meet Emerald, Ash Rose, Scarlet, dan Glaze. (Brigitta Valencia Bellion)
Â
Advertisement