Wisatawan Nekat Beli Hasil Tes Virus Corona Covid-19 Palsu demi Bisa Liburan

Akibat pandemi corona Covid-19, banyak wisatawan yang membeli tes virus palsu. Hal itu dilakukan untuk berlibur.

oleh Komarudin diperbarui 12 Nov 2020, 10:03 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2020, 10:03 WIB
Ilustrasi wisatawan
Ilustrasi wisatawan (dok.unsplash/ Alicia Steels)

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi corona Covid-19 membuat pergerakan manusia kian terbatas. Keinginan wisatawan untuk liburan ke luar negeri pun jadi tak mudah terlaksana. Hal itu untuk menghindari penyebaran virus tersebut.

Saat ini banyak negara yang mewajibkan wisatawan menyerahkan hasil tes virus corona negatif sebelum diizinkan masuk. Namun, beberapa oknum mencoba menghindar dengan membeli hasil tes palsu, dilansir dari Fox News, Rabu, 11 November 2020.

Tes virus corona negatif yang dipalsukan telah dilaporkan di Prancis, Brasil, dan Inggris Raya. Namun, tidak mungkin sejumlah besar pelancong akan dapat menggunakan hasil tes palsu karena protokol menjadi lebih canggih, menurut laporan dari The Washington Post.

Pekan lalu, pejabat Prancis menangkap enam pria dan satu wanita karena dilaporkan menjual sertifikat tes palsu kepada para pelancong dengan harga antara 180 dolar AS hingga 360 dolar AS di Bandara Charles de Gaulle di Paris. Mereka dituduh memalsukan dokumen dan keterlibatan dalam penipuan.

Penyelidikan hasil tes corona palsu dimulai pada September 2020 dengan ditemukannya seorang penumpang yang check-in untuk penerbangan ke Ethiopia. Penumpang tersebut menggunakan dokumen sertifikasi dan hasil tes negatif palsu.

Sementara itu, pejabat di Brasil menangkap empat turis domestik pada 29 Oktober 2020 karena mereka diduga memalsukan hasil tes virus corona untuk mengunjungi kepulauan Fernando de Noronha. Kedua pria dan dua wanita dari negara bagian Tocantins di Brasil naik jet pribadi ke pulau-pulau tersebut dan mempresentasikan hasil tes yang tidak cukup baru untuk mengunjungi kepulauan tersebut.

Ketika petugas meminta untuk menguji ulang wisatawan itu, mereka menolak dan menunjukkan hasil baru dengan tanggal yang lebih baru. Namun, ketika petugas menelepon laboratorium, mereka mendapatkan bahwa dokumen itu telah diubah.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Berbagai Kasus Tes Corona Covid-19 Palsu

Ilustrasi wisatawan
Ilustrasi wisatawan (Dok.Unsplash)

Bulan lalu, Lancashire Telegraph melaporkan bahwa orang-orang juga meniru hasil tes virus korona di Inggris. Menurut surat kabar tersebut, seorang pria mengatakan ia dapat melakukan perjalanan ke Pakistan setelah seorang teman memberinya tes negatif.

Ia mengubah dokumen untuk menunjukkan nama dan ulang tahunnya. Ia juga mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa dia mengubah tanggal pengujian menjadi dalam batas waktu yang ditentukan.

Selain itu, Telegraph juga melaporkan bahwa agen perjalanan menjanjikan seseorang bahwa mereka akan memberikan hasil tes negatif seharga sekitar 66 dolar AS atau Rp936 ribu, bahkan jika pelancong tersebut dinyatakan positif.

Baru-baru ini, The Washington Post juga melaporkan bahwa beberapa tempat mengikuti peraturan yang lebih berteknologi tinggi untuk menghindari hasil tes yang salah. Salah satu contohnya, menurut surat kabar itu, adalah Hawaii, yang mengharuskan pengunjung untuk menggunakan mitra pengujian yang disetujui, mendaftar dengan program pengujian negara bagian, dan mengunggah hasilnya secara online.

Infografis 5 Tips Liburan Aman Saat Pandemi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 5 Tips Liburan Aman Saat Pandemi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya