Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk membahas dan menyusun pola perjalanan overland Flores. Penyusunan pola perjalanan overland itu untuk menguatkan destinasi pariwisata premium Flores.
Beberapa narasumber berkompeten di bidangnya dihadirkan untuk menyusun pola perjalanan overland wonderful Flores. Mereka terdiri dari akademisi, pelaku wisata dan stakeholder terkait lainnya.
Tim penyusun pola perjalanan overland wonderful Flores, Ismayanti menerangkan, dalam pola perjalanan overland itu nantinya akan dibagi menjadi sembilan jalur wisata berdasarkan pengelompokkan potensi dan atraksinya masing-masing.
Advertisement
"Ada jalur kopi, jalur vulkanologi, tenun, kampung adat, gastronomi, jalur gowes, warisan budaya, sejarah, konservasi sumberdaya alam, jalur religi dan jalur treking," ujarnya seperti rilis yang diterima media.
Tim penyusun Peta Overland Flores lainnya, Ina Djamhur mengataur jalur kopi di dalamnya terdapat perkebunan kopi, pengolahan (roasting), mencicipi minuman (cupping) dan kelas kopi. Untuk jalur vulkanologi ada susur jalur, edukasi dan berkemah.
Jalur tenun wisatawan akan ditawarkan kelas menenun, belanja kain, sejarah motif tenun dan belajar pewarnaan. Selanjutnya untuk jalur kampung adat di dalamnya terdapat edukasi, sejarah dan budaya.
"Untuk jalur gowes ada jelajah (touring), scenic view dan menikmati kuliner. Sedangkan untuk jalur warisan budaya ada taman nasional dan desa tradisional. Sedangkan jalur sejarah ada manusia purba dan desa megalitikum," katanya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Penting
Tim penyusun pola perjalanan overland wonderful Flores, Disyon Bahagia Toba menuturkan, peningkatan kualitas pariwisata Flores melalui pola perjalanan overland akan memetakan potensi wisatawan berdasarkan kebutuhan dan minat wisata mereka.
"Untuk pasar aktual ada Eropa Barat, Jerman, Italia, Inggris, Perancis, Belanda dan Amerika Serikat. Sedangkan untuk pasar potensial ada Australia, China, Singapura, Malaysia, Jepang dan Korea," katanya.
Setelah pola perjalanan overland usai disusun, Disyon mengaku nantinya akan diperkuat dengan pembuatan video story telling dari masing-masing atraksi wisata.
"Pola perjalanan ini kalau sudah selesai kami sedang buat video story telling untuk polanya. Dari tim penyusun ini ada daerah-daerah story telling yang di munculkan," ujarnya.
Â
Advertisement
Pengalaman Berkualitas
Â
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani menerangkan, penyusunan pola perjalanan itu dimaksudkan wisatawan mendapatkan pengalaman berkualitas saat berwisata ke Indonesia, khususnya Flores.
Selain itu, perempuan yang karib disapa Kiki itu menilai penyusunan pola perjalanan overland ini juga sebagai bentuk adaptasi perubahan minat wisatawan dalam melakukan perjalanan wisata. Dahulu, kata Kiki, pergerakan wisatawan dilakukan secara massal atau grup. Saat ini perjalanan wisata dilakukan secara mandiri.