Liputan6.com, Jakarta - Tak hanya satu atau dua, sejumlah influencer Singapura berbondong-bondong memasarkan sebuah produk tak biasa. Ya, dalam sederet unggahan, mereka bermaksud menjual bantal bekas.
Padahal, menurut laporan Mothership Singapura yang dilansir Selasa (22/12/2020), Negeri Singa tengah memasuki kapitalisme tahap akhir, di mana segala sesuatu tak dapat dijual secara sembarangan.
Barang yang telah dipakai ini dijajakan di toko online, The Sleeping Beauties, dengan kisaran harga 20--200 dolar Singapura (Rp214 ribu--Rp2,1 juta). Hingga artikel ini tayang, total ada 24 influencer yang menjual bantal bekas diklaim kesayangan mereka.
Advertisement
Baca Juga
Namun, harga tampaknya ditetapkan secara sewenang-wenang dan disebut tak sesuai dengan standar atau kontrol kualitas yang diketahui. Tak diketahui apakah harga tersebut berkorelasi dengan jumlah pengikut atau jumlah rata-rata likes yang diperoleh setiap influencer.
Dalam masing-masing iklan, para influencer menjelaskan material bahan bantal bekas tersebut. Semuanya mentertakan poliester dalam deskripsi tersebut, juga foto mereka memeluk bantal yang hendak dijual.
Pemilik akun @avander.ho jadi influencer yang mematok harga tertinggi dalam penjualan bantal bekas tersebut. Sementara, @natachng membanderol harga paling ekonomis dalam penjualan barang bekas tak biasa tersebut.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ulasan Diduga dari Pembeli
Di iklan bantal bekas tersebut, dijelaskan bahwa tak ada opsi checkout untuk menunjukkan terdapat fitur tambahan, seperti meminta tanda tangan. Juga, tak ada jaminan kualitas, seperti bukti penggunaan, termasuk dalam bentuk video.
Toko online tersebut sempat mengalami beberapa masalah operasional pada akhir pekan lalu. Di sana juga terdapat beberapa ulasan dari pengguna diduga sebagai pembeli, namun tak menampilkan username mereka.
"Saya baru saja ditinggalkan pacar saya, jadi ini ide yang bagus," tulis salah satunya. "Ini membuat saya merasa tak terlalu kesepian. Pembelian yang bermanfaat," sambung yang lain. "Aromanya menenangkan," komentar diduga pengguna berbeda.
Advertisement